David de Gea akhirnya kembali menginjakkan kaki di Old Trafford. Untuk pertama kalinya sejak 2023, sang mantan penjaga gawang Manchester United itu disambut meriah oleh ribuan suporter yang memenuhi tribun.
Bagi De Gea, momen ini lebih dari sekadar pertandingan uji coba. Ini adalah reuni emosional dengan klub yang ia bela selama 12 tahun, tempat di mana ia menorehkan lebih dari 500 penampilan resmi dan menjadi salah satu kiper terbaik dalam sejarah Premier League.
Kembali ke Teater Impian
Sabtu malam waktu setempat, 9 Agustus 2025, Old Trafford menjadi saksi kembalinya De Gea. Ia datang sebagai kiper Fiorentina, yang tengah menjalani laga persahabatan melawan Manchester United. Meski hanya partai uji coba pramusim, atmosfer stadion terasa seperti malam besar di Liga Champions.
Setiap kali De Gea menyentuh bola, sorakan dan tepuk tangan mengiringinya. Para penggemar menyanyikan namanya, seolah ingin membayar utang perpisahan yang tak pernah benar-benar terjadi dua tahun lalu.
“Saya tidak akan pernah melupakan pertandingan ini,” kata De Gea dalam wawancara dengan BBC Sport. “Sulit menggambarkan dengan kata-kata bagaimana rasanya berada di lapangan, melihat kerumunan, mendengar semua orang bersorak. Rasanya sangat emosional.”
Kenangan Pahit Tahun 2023
Bagi sebagian pendukung, kepergian De Gea pada musim panas 2023 masih meninggalkan rasa pahit. Setelah kontraknya habis, ia pergi tanpa upacara perpisahan resmi, meski jasanya begitu besar bagi klub.
Sejak didatangkan dari Atletico Madrid pada 2011, De Gea menjadi tembok terakhir pertahanan United. Ia meraih gelar Premier League 2012/2013, Piala FA, Liga Europa, dan empat kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Klub.
Namun, seiring perubahan taktik dan strategi manajer, posisinya mulai digeser. Musim terakhirnya di United diwarnai perdebatan soal gaya bermain, khususnya kemampuannya membangun serangan dari belakang.
Mendoakan Kebangkitan Setan Merah
Meski masa lalu sempat getir, De Gea tak menyimpan dendam. Ia justru mendoakan agar United bisa bangkit setelah beberapa musim yang kurang memuaskan.
“Saya tahu United mengalami beberapa tahun yang sulit,” ujarnya. “Tapi mereka tetap salah satu klub terbaik di dunia. Dengan manajer yang sekarang memulai era baru dan beberapa rekrutan bagus, saya harap musim ini mereka bisa melakukan hal besar dan kembali ke posisi yang seharusnya.”
Musim lalu, Manchester United mencatat salah satu performa terburuk di era Premier League, finis di luar zona Liga Champions. Tekanan terhadap manajemen dan pelatih semakin besar, membuat musim 2025/2026 dipandang sebagai momentum kebangkitan.
Era Baru di Old Trafford
Pelatih baru United, yang memulai musim ini dengan visi segar, telah mendatangkan sejumlah pemain kunci. Menurut laporan BBC Sport dan Sky Sports, fokus perekrutan diarahkan pada penguatan lini tengah dan pertahanan—dua sektor yang kerap dikritik dalam beberapa tahun terakhir.
Pengamat sepak bola Inggris, Gary Neville, menilai kembalinya mantan pemain seperti De Gea ke Old Trafford dalam kapasitas apa pun bisa memberi motivasi tambahan. “Ketika legenda klub datang kembali, itu mengingatkan semua orang tentang standar yang pernah ada di sini,” kata Neville.
BACA JUGA: Darwin Nunez Selangkah Lagi Tinggalkan Liverpool, Siap Gabung Al Hilal
Ikatan yang Tak Pernah Putus
Meski kini berkostum Fiorentina, De Gea mengaku masih sering mengikuti perkembangan United. “Saya selalu memantau mereka. Saya menonton pertandingan, membaca berita, dan berdoa mereka kembali berjaya,” ungkapnya.
Ia juga berterima kasih kepada para suporter yang membuatnya merasa seperti pulang ke rumah. “Momen ini istimewa. Saya meninggalkan klub dua tahun lalu, tapi rasanya seperti saya tidak pernah benar-benar pergi,” tambahnya.
Dari Madrid ke Manchester, Lalu Florence
Karier De Gea di level tertinggi dimulai di Atletico Madrid. Setelah tampil impresif di La Liga, Sir Alex Ferguson memboyongnya ke Manchester dengan harapan ia bisa menjadi penerus Edwin van der Sar.
Awal kariernya di Inggris tak selalu mulus—kritik soal fisik dan adaptasi dengan sepak bola Inggris sempat mengemuka. Namun, berkat kerja keras dan ketangguhan mental, De Gea menjelma menjadi kiper kelas dunia.
Setelah berpisah dengan United, ia memilih istirahat sejenak sebelum bergabung dengan Fiorentina pada 2024. Di klub Serie A itu, ia kembali menunjukkan kualitasnya, membantu tim bersaing di papan atas liga Italia.
Resonansi Emosional Bagi Fans
Kembalinya De Gea ke Old Trafford mengingatkan publik pada hubungan emosional antara klub dan pemain yang telah memberi segalanya. Banyak suporter yang mengunggah momen tersebut di media sosial, lengkap dengan tagar #GraciasDeGea dan #WelcomeHome.
“David adalah bagian besar dari sejarah klub ini,” tulis salah satu akun resmi fanbase United di Twitter. “Tidak peduli warna kostum yang ia pakai sekarang, di hati kami ia selalu Red Devil.”
Pelajaran dari Kisah De Gea
Kisah De Gea menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan hanya soal hasil akhir. Ini juga tentang hubungan manusiawi, dedikasi, dan kenangan yang dibangun selama bertahun-tahun.
Dalam era industri sepak bola modern, perpisahan pemain dan klub sering kali terjadi tanpa drama emosional. Namun, momen seperti yang dialami De Gea membuktikan bahwa rasa hormat dan apresiasi tetap memiliki tempat di hati para penggemar.
BMKG dan Momen yang Selalu Tepat Waktu
Menariknya, sambutan untuk De Gea ini datang di saat cuaca Manchester sedang bersahabat. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengutip data satelit Eropa, kota tersebut sedang berada dalam periode cerah berawan, kondisi langka mengingat reputasi Manchester yang sering diguyur hujan.
Bagi para suporter, cuaca bagus itu seolah menjadi restu alam untuk menyambut kembali sang legenda. “Kadang momen besar memang datang bersama cuaca yang sempurna,” canda seorang fans di luar stadion.
Melangkah ke Depan
De Gea mungkin tidak akan kembali membela Manchester United di lapangan, tapi ia akan selalu menjadi bagian dari sejarah klub. Doanya untuk kebangkitan Setan Merah menjadi pesan positif bagi skuad yang sedang membangun kembali kepercayaan diri.
Musim ini akan menjadi ujian besar bagi United. Apakah mereka bisa kembali bersaing di puncak klasemen? Apakah era baru ini akan mengembalikan kejayaan seperti masa Sir Alex Ferguson?
Satu hal yang pasti, dukungan dari para legenda seperti De Gea akan memberi energi tambahan bagi tim dan para penggemar.
Profil Pemain: David de Gea
Informasi | Keterangan |
---|---|
Nama Lengkap | David de Gea Quintana |
Tempat & Tanggal Lahir | Madrid, Spanyol – 7 November 1990 |
Kebangsaan | Spanyol |
Tinggi Badan | 192 cm |
Posisi | Penjaga gawang |
Kaki Kuat | Kanan |
Klub Sekarang | ACF Fiorentina (Serie A Italia) |
Nomor Punggung | 1 |
Akademi Sepak Bola | Atlético Madrid (2003–2008) |
Debut Senior | Atlético Madrid, 2009 |
Perjalanan Klub | Atlético Madrid (2009–2011), Manchester United (2011–2023), Fiorentina (2024–sekarang) |
Jumlah Laga di MU | 545 pertandingan resmi |
Clean Sheet di MU | 190 kali |
Pencapaian Klub | Juara Liga Inggris 2012/2013, Piala FA 2016, Liga Europa 2017, dua Piala Liga Inggris |
Penghargaan Pribadi | 4 kali Pemain Terbaik MU versi suporter, Sarung Tangan Emas Liga Inggris 2017/2018 |
Debut Timnas Senior | 2014 |
Turnamen Besar | Piala Dunia (2014, 2018), Euro (2016, 2020) |
Julukan | “The Octopus” karena jangkauan tangan dan kakinya yang luar biasa |
Trivia | Penggemar berat musik rock dan hobi bermain video game di waktu luang |