Lesti Kejora dan Rizky Billar membuka lembaran kehidupan masa lalu mereka dalam reality show terbaru yang menginspirasi dan penuh makna. Program ini menjadi cerminan perjalanan hidup yang tak selalu mudah, sekaligus ajakan untuk lebih bersyukur.
Dalam suasana pedesaan Cileungsi, Jawa Barat, Lesti Kejora tampak tersenyum meski matanya berkaca-kaca. Ibu satu anak itu tengah berbagi cerita mengenai masa lalunya—masa ketika popularitas belum memeluk namanya, ketika panggung megah dan sorotan kamera hanya sebatas mimpi.
Melalui reality show “Jadi Aku Sebentar Saja”, Lesti bersama sang suami, Rizky Billar, menggagas program yang tak sekadar hiburan. Tayangan ini menjadi jembatan untuk menghidupkan kembali kenangan akan masa-masa sulit yang pernah mereka jalani. Program ini digarap oleh Leslar Entertainment berkolaborasi dengan ANTV, dan akan mulai tayang pada 9 Agustus 2025 pukul 12.00 WIB.
Menghidupkan Kenangan Lewat Empati
“Kalau buat Dede, program ini tuh kayak me-recall atau mengingatkan kembali bahwa semuanya itu sementara,” ujar Lesti, saat ditemui media di sela proses syuting.
Lesti Kejora, yang kini dikenal sebagai salah satu penyanyi dangdut paling populer di Indonesia, tak malu mengungkapkan latar belakang hidupnya yang sederhana. Ia tumbuh di keluarga petani dan sudah terbiasa membantu orang tuanya sejak kecil. Bekerja di sawah dan menggembala domba adalah bagian dari rutinitas hidupnya dulu.
“Aku pernah ngangon domba, menanam dan panen padi, nyari tutut. Pokoknya apa aja yang bisa dikerjain buat nyambung hidup,” ungkap pelantun lagu “Angin” itu dengan nada lirih.
Baginya, kehidupan keras itu justru menjadi fondasi mental yang membentuk dirinya hari ini. Dengan keyakinan yang kuat dan doa yang tak putus, Lesti kejora percaya bahwa setiap orang punya kesempatan untuk mengubah hidup, asal punya kemauan.
“Yakin kalau setiap orang ada kemauan, Allah pasti kasih jalan. Nggak ada yang nggak mungkin,” imbuhnya.
Bukan Sekadar Reality Show
Bagi Rizky Billar, “Jadi Aku Sebentar Saja” bukan hanya proyek pekerjaan, melainkan juga ruang refleksi diri.
“Kita sebagai public figure ingin merasakan bagaimana sih kehidupan yang mereka jalanin. Biar kita akhirnya tahu bagaimana arti bersyukur,” kata Billar dengan nada serius.
Ia mengakui bahwa dalam kehidupan selebritas yang glamor, rasa syukur kerap tergerus oleh ambisi dan ekspektasi. Lewat program ini, ia ingin mengajak sesama artis untuk menyelami kehidupan rakyat kecil secara langsung—bukan hanya melihat dari balik layar.
Reality show ini akan mengajak sejumlah selebritas, termasuk Faby Marcelia, Ichal Muhammad, Kiki Farel, dan Rezca Syam, untuk menjalani kehidupan masyarakat dengan kondisi ekonomi sederhana. Mereka akan ditempatkan dalam situasi nyata, menjalani pekerjaan seperti bertani, menjadi buruh, hingga pedagang keliling.
“Semoga dari tayangan ini, pemirsa dapat melihat sisi humanis kehidupan pekerja dan mengambil nilai positifnya,” ujar Kiki Zulkarnain, Chief Program and Communication Officer ANTV.
BACA JUGA: Bukan Cuma Wendy Walters, Ini Deretan Wanita yang Pernah Mengisi Hati Reza Arap
Misi Kemanusiaan di Balik Kamera
“Jadi Aku Sebentar Saja” sejatinya bukan hanya tentang selebritas yang mencoba jadi “orang biasa”. Di balik itu, ada pesan sosial yang ingin disampaikan: bahwa kehidupan sederhana pun memiliki nilai yang luhur. Kerja keras, kejujuran, dan semangat bertahan hidup menjadi tema besar yang disuguhkan dalam setiap episodenya.
Program ini juga turut mengangkat kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia secara lebih dekat. Dari sisi produksi, tim kreatif Leslar Entertainment melibatkan riset lokal untuk memastikan tayangan ini tidak sekadar gimmick, tetapi benar-benar otentik dan menggugah empati.
Dengan sentuhan dokumenter dan narasi personal, “Jadi Aku Sebentar Saja” dirancang untuk menyentuh hati penonton—terutama mereka yang selama ini mungkin hanya mengenal Lesti Kejora dan Rizky Billar dari sisi glamor kehidupan selebritas.
Relevansi dengan Tren Digital dan Kemanusiaan
Fenomena reality show dengan sentuhan sosial memang tengah berkembang di berbagai negara. Menurut laporan dari Harvard Business Review, konten dengan nilai empati dan cerita otentik cenderung mendapatkan respons positif dari audiens digital, terutama generasi muda.
Di Indonesia sendiri, tren ini juga terbukti ampuh menarik perhatian. Tayangan dengan nuansa human interest yang menyentuh, seperti program “Orang Pinggiran” dan “Mata Najwa”, telah lama membuktikan bahwa masyarakat haus akan kisah nyata yang menyentuh hati.
Dengan kehadiran Lesti Kejora—sosok yang sangat populer di Google Discover dan media sosial—“Jadi Aku Sebentar Saja” berpotensi menjadi konten viral dengan dampak sosial yang kuat. Nama Lesti Kejora bahkan sempat menempati trending topic di berbagai platform setelah teaser program ini dirilis awal Agustus lalu.
Catatan Akhir: Kembali ke Akar
Dalam dunia hiburan yang kian kompetitif dan penuh tuntutan, kehadiran program seperti “Jadi Aku Sebentar Saja” menjadi oase yang menyegarkan. Ia mengajak para selebritas, juga pemirsa, untuk kembali memaknai arti hidup yang sederhana namun penuh makna.
Lewat tayangan ini, Lesti kejora dan Rizky Billar membuktikan bahwa kepopuleran tak membuat mereka lupa pada akar. Justru, pengalaman masa lalu dijadikan bahan bakar untuk menciptakan karya yang lebih bermakna.
Dan pada akhirnya, mungkin inilah esensi dari menjadi manusia—bisa bersimpati, berbagi, dan tak lupa bersyukur atas setiap langkah yang telah dilalui.
