Mengenalkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan pada Anak-Anak
Nadine Chandrawinata, seorang aktris dan model yang dikenal dengan gaya hidup ramah lingkungannya, telah menjadi ikon green lifestyle. Wanita berusia 40 tahun ini, yang gemar menjelajah alam, kini telah dikaruniai dua putri cantik dari pernikahannya dengan Dimas Anggara: Nadi Djiwa Anggara yang berusia dua tahun dan Nadi Djala Anggara yang baru lahir pada tahun 2023.
Meski kedua putrinya masih sangat kecil, Nadine Chandrawinata telah mulai mengajarkan mereka hidup ramah lingkungan sejak dini. Menurutnya, penting untuk menanamkan kebiasaan dan kesadaran lingkungan sejak anak-anak masih kecil.
“Buat anak yang baru menginjak usia 2 tahun, aku nggak bisa langsung bikin mereka paham semuanya.” Jadi, langkah awalnya adalah mengenalkan lingkungan lewat cerita sebelum tidur. Aku bercerita tentang alam, tumbuhan, tanah, manusia, dan Sang Pencipta yang harus mereka hargai,” ujar Nadine Chandrawinata saat ditemui dalam acara Plaza Indonesia Next Gen Festival 2024 di Jakarta Selatan, Senin, 27 Mei 2024.
Dongeng Sebagai Media Edukasi Lingkungan
Nadine percaya bahwa mendongeng adalah salah satu cara efektif untuk mengajarkan anak tentang lingkungan. Ia mengingat masa kecilnya yang penuh dengan cerita dari orang tuanya, yang kini ia terapkan pada anak-anaknya. Melalui dongeng, Nadine memperkenalkan konsep-konsep sederhana tentang alam dan pentingnya menjaga lingkungan.
Selain mendongeng, Nadine Chandrawinata juga membiasakan anak-anaknya menjaga kebersihan mulai dari rumah. Ia menunjukkan kepada putrinya cara-cara sederhana untuk menjaga lingkungan tetap bersih, seperti tidak membiarkan air mengalir saat menggosok gigi.
“Saat menggosok gigi, aku mengajarkan mereka untuk tidak membiarkan air terus mengalir.” Aku menjelaskan kenapa air harus dimatikan,” tuturnya.
Nadine Chandrawinata berusaha menjelaskan kepada putrinya bahwa menghemat air bersih adalah salah satu cara untuk menjaga lingkungan. Meskipun saat ini air masih mudah didapat, tidak ada yang tahu bagaimana kondisi di masa depan, tambahnya.
Anak-Anak Meniru Orang Tua
Nadine Chandrawinata menyadari bahwa anak-anak mudah diarahkan dan kebiasaan mereka terbentuk dari apa yang mereka lihat dan dengar dari orang tua. Oleh karena itu, menjadi contoh yang baik bagi anak-anak adalah tanggung jawab setiap orang tua, tegas Nadine Chandrawinata .
“Secara bawah sadar, kebiasaan ini akan tertanam, dan saat mereka tumbuh besar dan masuk sekolah, mereka akan menghadapi lingkungan yang berbeda dan mendapatkan berbagai masukan.” Jadi, kita buat pondasi yang kuat pada dirinya,” jelasnya.
Wanita yang pernah mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2006 ini juga mengingatkan orang tua untuk tidak memaksa anak yang masih kecil, karena mereka akan terus berproses seiring waktu.
“Sebagai ibu, penting untuk kita menyadari bahwa anak-anak butuh bimbingan, tapi jangan dipaksa karena nggak ada yang suka dipaksa,” tambahnya.
Nadine menyebutkan bahwa putrinya sudah mulai meniru kebiasaan yang dia lakukan di rumah. Si kecil Djiwa sudah mulai meniru bagaimana Nadine memperlakukan adiknya dan mempraktekkan hal tersebut pada boneka atau mainannya. Bagi Nadine, ini adalah momen yang bisa dimanfaatkan untuk membentuk kebiasaan menjaga lingkungan sejak dini.
Awal Kesadaran Nadine Chandrawinata Tentang Lingkungan
Kesadaran Nadine Chandrawinata terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama pantai, berawal dari masa kecilnya di Jember, Jawa Timur. Kakak dari Mischa dan Marcel Chandrawinata ini senang berfoto dengan latar belakang lautan yang indah, namun sering kali terganggu oleh sampah yang berserakan di pantai.
“Zaman SMP dulu, pantai di Jember itu bagus banget, tapi tiap mau foto, aku selalu harus bersihin dulu sampah-sampahnya,” ceritanya sambil mengenang.
Melihat banyak sampah plastik di pantai, kadang-kadang dia suka ngumpulin beberapa buat dijadiin prakarya dan dipajang di rumah neneknya di Jawa Timur. Seiring bertambahnya usia dan pengalamannya berkeliling berbagai tempat, Nadine Chandrawinata semakin menyadari bahwa masalah sampah di laut semakin mengkhawatirkan.
Kesadaran inilah yang mendorong Nadine Chandrawinata untuk mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan dan menjadi pecinta alam. Ia pun mendirikan komunitas Seasoldier, yang fokus pada penyelamatan alam melalui berbagai kegiatan seperti membersihkan pantai, menanam mangrove, dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya sampah di laut.
Komunitas Seasoldier dan Peran Perempuan
Seasoldier, komunitas yang didirikan Nadine Chandrawinata , kini telah berusia sembilan tahun dan memiliki cabang di 15 kota di seluruh Indonesia. Meski pada awalnya banyak menghadapi penolakan, terutama karena mencoba mengubah kebiasaan orang membuang sampah sembarangan, Nadine tetap teguh pada misinya.
“9 tahun yang lalu, jadi penggerak lingkungan, apalagi perempuan, tantangannya bener-bener gak main-main,” ucapnya dengan mengingat kembali. Penolakannya tinggi, terutama saat kita ingin merampok sampah. Awalnya mereka tidak mau,” cerita Nadine Chandrawinata .
Namun, ia memiliki keyakinan bahwa memperjuangkan hal baik meski ditolak banyak orang adalah sesuatu yang layak diperjuangkan. Nadine Chandrawinata dengan tegas mengatakan, “Siapa yang kuat dan berani, dia yang akan mendapatkan apa yang diinginkannya.”
Kini, meski sibuk dengan peran barunya sebagai ibu, Nadine tetap meluangkan waktu untuk komunitasnya, meski melalui pertemuan daring. Ia juga berencana mengenalkan kedua putrinya pada dunia pecinta alam yang telah menjadi bagian besar dari hidupnya ketika mereka sudah lebih besar nanti.
Pendidikan Ramah Lingkungan dalam Keluarga
Dalam setiap kesempatan, Nadine selalu menekankan pentingnya pendidikan lingkungan sejak dini dalam keluarga. Baginya, keluarga adalah tempat pertama anak belajar dan membentuk kebiasaan. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi teladan yang baik dalam menjaga lingkungan.
Nadine tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mempraktekkan langsung tindakan-tindakan sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari. Mulai dari menghemat air, mengurangi penggunaan plastik, hingga memanfaatkan barang-barang bekas untuk didaur ulang. Semua ini dilakukan Nadine dengan harapan anak-anaknya tumbuh menjadi individu yang peduli terhadap lingkungan.
“Kalau dari kecil sudah dibiasakan, nanti besar mereka akan lebih mudah mengerti dan melakukannya. Jadi, kita harus sabar dan konsisten,” ungkap Nadine.
Dalam pandangan Nadine, peran orang tua sangat vital dalam membentuk generasi yang peduli lingkungan. Ia berharap lebih banyak orang tua yang menyadari pentingnya hal ini dan mulai mengajarkan anak-anak mereka tentang lingkungan sejak dini.
Inspirasi dari Masa Kecil
Nadine juga sering berbagi cerita tentang masa kecilnya yang penuh dengan petualangan di alam. Pengalaman-pengalaman ini tidak hanya membekas dalam ingatannya tetapi juga membentuk pandangannya tentang pentingnya menjaga lingkungan.
“Dari kecil aku sudah suka alam. Main di sungai, di pantai, itu semua menyenangkan. Tapi, sekarang banyak tempat yang rusak karena sampah dan pencemaran. Itu yang membuat aku ingin melakukan sesuatu,” katanya.
Ia berharap anak-anaknya kelak juga akan memiliki kenangan indah tentang alam dan menyadari pentingnya menjaga kelestariannya. Dengan begitu, mereka akan tumbuh menjadi individu yang bukan hanya mencintai alam, tetapi juga berkomitmen untuk menjaganya.
Peran Komunitas dalam Menjaga Lingkungan
Komunitas seperti Seasoldier memainkan peran penting dalam upaya menjaga lingkungan. Nadine percaya bahwa perubahan besar dimulai dari tindakan kecil yang dilakukan bersama-sama. Dengan berkolaborasi dalam komunitas, ia yakin bisa menciptakan dampak yang lebih besar dan luas.
“Sendiri kita mungkin bisa melakukan sesuatu, tapi bersama-sama kita bisa melakukan lebih banyak,” ujar Nadine dengan semangat.
Seasoldier tidak hanya fokus pada kegiatan-kegiatan praktis seperti membersihkan pantai, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Edukasi ini dilakukan melalui berbagai media, mulai dari seminar, workshop, hingga kampanye di media sosial.
Harapan Nadine untuk Masa Depan
Nadine berharap bahwa apa yang ia lakukan sekarang bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda. Ia ingin melihat lebih banyak orang yang peduli dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga lingkungan.
“Semoga anak-anak kita nanti bisa menikmati alam yang indah, sama seperti kita dulu,” harapnya.
Dengan segala upaya yang telah dilakukan, Nadine tetap optimis bahwa masa depan yang lebih baik untuk lingkungan adalah sesuatu yang bisa dicapai. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjaga bumi ini.
Melalui kisahnya, Nadine mengajak kita semua untuk mulai mengambil tindakan, sekecil apapun, untuk menjaga lingkungan. Karena, seperti yang selalu ia katakan, “Perubahan besar dimulai dari langkah kecil.”
Artikel ini di tulis oleh: https://uzone21.com/