Animasi GIF vertikal panjang
Animasi GIF vertikal panjang
banner 728x250
Bisnis  

Aset Kripto Babak Belur: Bitcoin dan Solana Terpukul di Tengah Aksi Jual Global

Penurunan Harga Kripto Hari Ini (2)
banner 120x600
banner 468x60

Penurunan Harga Kripto Hari Ini – Pasar kripto kembali berguncang hebat. Dalam sepekan terakhir, mayoritas aset digital tenggelam dalam zona merah tanpa ampun. Aksi jual besar-besaran melanda seluruh lini, dari koin berkapitalisasi raksasa seperti Bitcoin dan Ethereum, hingga altcoin spekulatif yang sebelumnya mencatat reli agresif.

Fenomena penurunan harga kripto hari ini menjadi sorotan utama di berbagai platform perdagangan global. Tak ada “benteng pertahanan” yang benar-benar aman; yang tersisa hanyalah aset yang jatuh sedikit lebih lambat dari yang lain.

banner 325x300

Data CoinMarketCap per Selasa (4/11/2025) menunjukkan mayoritas dari 12 aset kripto terbesar mencatat koreksi tajam, menandakan sentimen risk-off yang masih mendominasi pasar.

Bitcoin dan Ethereum Turun, Kepercayaan Investor Goyah

Sang “raja” kripto, Bitcoin (BTC), tak mampu mempertahankan posisinya di tengah gelombang aksi jual. BTC terpantau melemah lebih dari 1% dalam 24 jam terakhir, dan kehilangan sekitar 5% dari nilainya sepanjang pekan.

Menariknya, di tengah tekanan yang meluas, penurunan Bitcoin masih tergolong “ringan” dibanding aset lain. Hal ini memperlihatkan bahwa sebagian investor masih menganggap BTC sebagai aset yang relatif lebih aman saat pasar bergejolak.

Sementara itu, Ethereum (ETH), altcoin terbesar di dunia, mengalami tekanan lebih dalam. Dalam perdagangan hari ini, ETH terkoreksi hampir 3%, memperpanjang tren negatif yang telah berlangsung sejak akhir Oktober.

“Ketika volatilitas meningkat, investor biasanya beralih ke aset kripto dengan fundamental kuat seperti Bitcoin atau Ethereum. Namun kali ini, tekanan jual datang dari seluruh arah,” ujar analis pasar digital, James Butterfill dari CoinShares, dikutip dari CoinDesk.

BNB dan Solana Jadi Korban Terparah

Di antara koin papan atas, BNB milik Binance dan Solana (SOL) mencatat penurunan paling signifikan. BNB kini terjun di bawah ambang psikologis US$1.000, diperdagangkan di kisaran US$993,33, setelah anjlok lebih dari 12% dalam sepekan dan 5% hanya dalam satu hari.

Namun, yang paling menderita adalah Solana. Token yang sempat digadang sebagai “pesaing utama Ethereum” itu ambles hingga 16% dalam tujuh hari terakhir. Analis menilai, aksi ambil untung besar-besaran setelah reli cepat di kuartal sebelumnya mempercepat kejatuhan harga.

“Investor tampak mengambil sikap konservatif terhadap proyek Layer-1 berisiko tinggi, termasuk Solana,” tulis laporan mingguan CoinGecko Market Insights.

BACA JUGA: Bantuan Subsidi Upah 2025: Guru Honorer dan Tenaga Medis Masih Menanti Kepastian, Siapa Sebenarnya yang Jadi Prioritas?

Altcoin Lain Tak Luput dari Koreksi

Bukan hanya nama besar yang terpukul. Sejumlah altcoin menengah seperti TRX (Tron), ADA (Cardano), dan AVAX (Avalanche) juga mencatat penurunan antara 8–14% dalam sepekan terakhir.

Sebagian besar analis menyebut penurunan ini sebagai “koreksi teknikal” setelah periode kenaikan tajam selama Agustus hingga Oktober. Namun, tekanan global dari sisi makroekonomi tampak memperparah situasi.

Dolar AS yang menguat, kebijakan suku bunga tinggi, serta ketidakpastian arah kebijakan moneter di AS membuat investor menjauh dari aset berisiko tinggi seperti kripto.

Faktor Pemicu: Dari Data Ekonomi hingga Regulasi

Selain faktor makro, kekhawatiran soal regulasi juga terus menghantui pasar. Laporan dari Reuters menyebutkan bahwa sejumlah lembaga keuangan di Eropa dan Amerika masih menahan diri untuk masuk ke pasar kripto akibat belum jelasnya aturan pajak dan pengawasan aset digital.

Tekanan makin terasa setelah Federal Reserve menegaskan sikap hati-hati terhadap kebijakan moneter jangka panjang. Ketika suku bunga tinggi dipertahankan, investor cenderung beralih ke aset yang dianggap lebih stabil seperti obligasi pemerintah.

Menurut data CryptoQuant, arus keluar dana dari bursa kripto (exchange outflow) meningkat 23% dibanding minggu lalu, menandakan banyak investor yang memilih “parkir” sementara uang mereka di luar pasar.

Dampak ke Pasar Kripto Indonesia

Dampak dari penurunan harga global juga terasa di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), volume transaksi kripto di bursa lokal turun sekitar 6,8% dalam sepekan terakhir.

Sejumlah investor ritel memilih menunggu kejelasan arah pasar sebelum kembali bertransaksi. Meski demikian, beberapa aset seperti BTC dan ETH masih mencatat aktivitas tinggi di platform lokal seperti Tokocrypto dan Indodax.

“Pasar kripto sangat dipengaruhi oleh dinamika global, tapi kami melihat komunitas lokal tetap aktif dan waspada,” ujar Kepala Biro Perdagangan Aset Kripto Bappebti, Tirta Karma Senjaya, dikutip dari rilis resmi (4/11/2025).

Analisis: Koreksi atau Awal Musim Dingin Baru?

Pertanyaan terbesar di kalangan pelaku pasar adalah: apakah ini sekadar koreksi sehat, atau awal dari “crypto winter” baru?

Sebagian analis menilai penurunan saat ini masih wajar mengingat reli besar yang terjadi sejak pertengahan tahun. Namun, jika tekanan jual berlanjut lebih dari dua pekan, tren bearish bisa menguat.

Menurut laporan mingguan Bloomberg Crypto, level psikologis US$60.000 untuk BTC dan US$2.800 untuk ETH menjadi batas penting. Jika harga tembus di bawah level tersebut, kemungkinan koreksi lebih dalam bisa terjadi.

Di sisi lain, investor jangka panjang (long-term holders) justru melihat situasi ini sebagai peluang untuk melakukan akumulasi. “Setiap koreksi besar biasanya membuka ruang bagi investor baru untuk masuk,” tulis Glassnode dalam laporannya.

Tips untuk Investor: Tetap Tenang dan Rasional

Dalam kondisi seperti ini, sikap rasional menjadi kunci. Para analis menyarankan beberapa langkah untuk menghadapi volatilitas pasar:

  • Jangan panik jual. Koreksi besar sering kali bersifat sementara.
  • Evaluasi portofolio. Pastikan proporsi aset sesuai dengan profil risiko.
  • Pantau level teknikal utama. Banyak trader profesional menunggu sinyal konfirmasi sebelum mengambil keputusan baru.
  • Fokus pada fundamental proyek. Hindari aset yang tak memiliki utilitas jelas.

BMKG memang tak memantau harga kripto, tetapi jika mereka mengeluarkan “peringatan dini” untuk pasar digital, mungkin bunyinya akan seperti ini: “Waspada gelombang besar di laut aset digital. Kurangi beban portofolio, utamakan keselamatan modal.”

Penutup

Pasar kripto memang bukan tempat bagi yang lemah hati. Penurunan harga kripto hari ini menjadi pengingat bahwa volatilitas adalah bagian tak terpisahkan dari dunia aset digital.

Bitcoin, Ethereum, dan Solana memang tengah terpukul, tapi sejarah menunjukkan—setelah setiap badai besar, selalu ada periode pemulihan yang tak kalah cepat.

Untuk saat ini, investor disarankan tetap tenang, memperbarui strategi, dan menanti tanda-tanda stabilisasi. Seperti pepatah lama di dunia finansial: “Pasar mungkin jatuh, tapi inovasi tak pernah berhenti.”

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *