Dunia Games – Industri e-sports di Indonesia terus berkembang pesat, menyentuh hampir setiap aspek kehidupan digital masyarakat, terutama generasi muda. Salah satu turnamen terbesar yang tengah mengangkat popularitasnya adalah Dunia Games Laga (DGL) 2025, yang kini memasuki babak kualifikasi di dua kota besar di Jawa Timur, Surabaya dan Jember.
Di balik kegiatannya yang semakin seru, dunia games bukan hanya sekadar hiburan. Ia sudah menjadi industri yang menggiurkan, melibatkan ribuan pemain profesional dan komunitas lokal yang makin solid. Salah satu bukti dari pertumbuhan pesat ini adalah hasil riset dari Global Games Market Report 2021, yang mencatatkan Indonesia di posisi ke-8 dunia sebagai penyumbang pendapatan terbesar untuk industri gim mobile, mencapai nilai USD 1,5 miliar. Angka ini tentu semakin menunjukkan betapa besar potensi pasar e-sports di Indonesia.
Dunia Games Laga 2025: Kolaborasi Besar Telkomsel dan Moonton Indonesia
Telkomsel, melalui Dunia Games, kembali menghadirkan turnamen Dunia Games Laga (DGL) 2025, sebuah ajang kompetisi yang semakin populer dan dinanti-nanti oleh komunitas gamers Indonesia. Berkolaborasi dengan Moonton Indonesia, pengembang gim ternama Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), turnamen ini menjadi salah satu yang paling bergengsi di tanah air.
“Dunia Games Laga merupakan wujud komitmen Telkomsel untuk terus mendukung perkembangan ekosistem e-sports di Indonesia. Kami ingin memberikan ruang bagi para pemain untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka, serta mendorong pertumbuhan industri ini secara keseluruhan,” ungkap Setyanto Hantoro, Vice President Consumer Home Telkomsel.
Kualifikasi DGL 2025 di Surabaya dan Jember
Pada DGL 2025, babak kualifikasi diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia. Di Jawa Timur, Surabaya dan Jember terpilih menjadi tuan rumah untuk menggelar pertandingan sengit antar tim yang memperebutkan tiket menuju babak nasional.
Di Surabaya, turnamen digelar di War Arena WTC, yang menjadi pusat keramaian para pecinta e-sports. Sebanyak 87 tim ikut serta dalam babak kualifikasi ini, masing-masing terdiri dari lima pemain yang memiliki keterampilan luar biasa. Pertandingan di Surabaya mempertemukan sejumlah tim tangguh yang berusaha mengukir prestasi demi meraih tiket menuju babak nasional.
Salah satu tim yang sukses meraih kemenangan di Surabaya adalah Tim ILY. Setelah melewati laga yang sangat sengit, mereka berhasil keluar sebagai juara pertama dan memastikan tempat di babak selanjutnya. Dengan strategi permainan yang solid dan kerja sama tim yang luar biasa, Tim ILY menjadi salah satu tim yang paling diperhitungkan di ajang ini.
Sementara itu, di Jember, kompetisi berlangsung di Gedung Serbaguna Jember Nusantara, yang tidak kalah ramai. Di sinilah Tim Eren Oky Baik Mikasa keluar sebagai juara setelah menghadapi tantangan dari tim-tim lokal lainnya. Tim ini menunjukkan kualitas permainan yang sangat baik dan berhasil menaklukkan lawan-lawan berat dalam babak kualifikasi.
Fenomena E-Sports di Surabaya dan Jember: Kekuatan Komunitas Lokal
Penyelenggaraan kualifikasi di Surabaya dan Jember menjadi bukti kuat bahwa e-sports bukan hanya fenomena yang berkembang di kota-kota besar, tetapi juga telah merambah ke kota-kota lebih kecil dengan komunitas yang tidak kalah solid. Di kedua kota ini, antusiasme para gamer sangat tinggi. Banyak dari mereka yang datang langsung untuk mendukung tim favorit, sementara beberapa pemain lokal juga menunjukkan bakatnya dalam ajang kompetisi ini.
“Berkat adanya turnamen seperti DGL 2025, banyak anak muda di Surabaya dan Jember yang kini semakin tertarik untuk menekuni e-sports. Ini adalah peluang yang sangat bagus untuk perkembangan dunia games di daerah,” ujar Andi, salah satu penggemar e-sports asal Surabaya.
E-Sports dan Ekonomi Kreatif di Indonesia
Di luar ajang turnamen, e-sports memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian kreatif Indonesia. Dengan pertumbuhannya yang pesat, kini banyak perusahaan yang berinvestasi di dunia games, termasuk sponsor dan media yang semakin tertarik untuk berkolaborasi dengan event-event besar seperti DGL 2025. Bahkan, e-sports sudah mulai dipertimbangkan sebagai karier yang menjanjikan bagi banyak pemain muda.
Bahkan, pada 2021, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mencatatkan angka pertumbuhan yang sangat baik untuk industri e-sports. Data dari Asosiasi E-Sports Indonesia (IESPA) menunjukkan bahwa industri e-sports Indonesia diperkirakan akan menghasilkan lebih dari Rp 1 triliun dalam beberapa tahun ke depan. Ini menegaskan bahwa dunia games bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sektor ekonomi yang berpotensi besar.
Masa Depan E-Sports di Indonesia
Dengan terus berkembangnya industri ini, tidak mengherankan jika semakin banyak turnamen berskala besar yang digelar di seluruh Indonesia. DGL 2025 adalah salah satu contoh nyata bahwa e-sports bisa menghubungkan berbagai kota dan menciptakan ruang bagi bakat-bakat baru untuk berkembang. Tidak hanya itu, kolaborasi antara Telkomsel dan Moonton Indonesia juga menunjukkan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk memajukan ekosistem ini.
Sebagai penutup, e-sports di Indonesia akan terus menjadi daya tarik utama, baik bagi para gamer profesional maupun para penggemar yang mendukung mereka. Dengan adanya turnamen seperti Dunia Games Laga 2025, dunia games di Indonesia tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sebuah industri yang semakin serius untuk diperhitungkan.
“Indonesia memiliki potensi besar di dunia e-sports. Ini adalah masa depan yang menjanjikan untuk para pemain, penggemar, dan tentunya untuk industri kreatif kita,” jelas Setyanto Hantoro.
Sebagai negara dengan jumlah gamer terbanyak di Asia Tenggara, Indonesia kini siap untuk lebih bersinar di kancah internasional, dan ajang-ajang seperti Dunia Games Laga menjadi langkah awal yang sangat penting dalam mewujudkan impian tersebut.