Pasar Valuta Global Bergejolak
EUR/USD – Pasangan mata uang EUR/USD menunjukkan pergerakan fluktuatif pada Rabu malam waktu AS, setelah Federal Reserve (The Fed) secara resmi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Keputusan ini sudah diantisipasi pasar, namun nada hati-hati dalam pernyataan bank sentral memunculkan tanda tanya besar: apakah ini awal dari siklus pelonggaran baru atau akhir dari masa pengetatan kebijakan moneter?
Selama sesi perdagangan, EUR/USD bergerak dalam kisaran sempit di area 1,1650–1,1635, mencerminkan ketidakpastian pelaku pasar. Volatilitas meningkat menjelang konferensi pers Ketua The Fed, Jerome Powell, yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan berikutnya.
Perbedaan Pandangan di Dalam The Fed
Dalam hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), mayoritas anggota menyetujui penurunan suku bunga federal fund menjadi 3,75%–4,00%. Namun, keputusan itu tidak diambil secara bulat.
Dua anggota memilih pandangan berbeda. Gubernur Stephen Miran mendorong pemangkasan yang lebih agresif, yakni 50 basis poin, sedangkan Presiden The Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, justru ingin mempertahankan suku bunga di level sebelumnya. Perbedaan ini memperlihatkan adanya keraguan internal mengenai seberapa jauh dan cepat pelonggaran perlu dilakukan.
Dalam pernyataan resminya, The Fed menyebut bahwa “aktivitas ekonomi berkembang dengan laju moderat. Pertumbuhan lapangan kerja melambat, tingkat pengangguran naik sedikit namun tetap rendah hingga Agustus. Sementara itu, inflasi masih berada di level yang agak tinggi dibandingkan target 2%.”
Isyarat Akhir Pengetatan Kuantitatif
Bagian paling menarik dari pernyataan The Fed bukan hanya soal suku bunga, melainkan kebijakan neraca. Bank sentral menyebut akan mengakhiri pengurangan kepemilikan surat berharga (Quantitative Tightening/QT) mulai 1 Desember mendatang.
Langkah ini mengisyaratkan fase baru bagi kebijakan moneter AS. Dengan berhentinya QT, The Fed secara efektif menghentikan pengetatan likuiditas yang selama dua tahun terakhir telah menekan pasar global. Beberapa analis menilai, keputusan ini bisa membuka ruang bagi Euro untuk menguat terhadap Dolar AS, jika pasar menilai kebijakan AS mulai beralih ke arah yang lebih longgar.
Reaksi Pasar dan Level Teknis EUR/USD
Menjelang akhir sesi, EUR/USD masih berfluktuasi di sekitar 1,1650. Dari sisi teknikal, area 1,1665 menjadi resistance terdekat, diikuti oleh 1,1700. Sebaliknya, support pertama berada di 1,1618, dan area psikologis 1,1600 menjadi batas bawah penting.
Menurut analis dari Reuters, “pasar masih menunggu sinyal yang lebih jelas dari Powell. Jika The Fed menegaskan arah pelonggaran lebih lanjut, Dolar AS bisa melemah, memberi ruang bagi Euro untuk rebound.”
BACA JUGA: Beras Termahal di Dunia: Harganya Bisa Tinggi Mencapai 106 USD Inilah Jenis-Jenisnya
Mengapa Keputusan The Fed Penting untuk EUR/USD
Kebijakan moneter The Fed memiliki dampak langsung terhadap nilai tukar Dolar AS, dan secara tidak langsung memengaruhi EUR/USD, pasangan mata uang paling likuid di dunia. Ketika The Fed menurunkan suku bunga, imbal hasil obligasi AS biasanya menurun, membuat Dolar kehilangan daya tariknya bagi investor global.
Sebaliknya, Euro bisa mendapatkan dorongan karena investor mencari alternatif di luar pasar AS. Namun, jika penurunan suku bunga diikuti oleh sinyal kehati-hatian dan kekhawatiran terhadap inflasi, maka pasar bisa kembali ke aset safe haven, termasuk Dolar itu sendiri.
Menurut catatan Bureau of Economic Analysis (BEA), inflasi AS masih bergerak di atas target 2% per September 2025. Hal ini membuat langkah pelonggaran moneter harus dilakukan dengan penuh perhitungan.
Penjelasan Singkat: Siapa dan Apa Itu The Fed?
Federal Reserve adalah bank sentral Amerika Serikat yang memiliki mandat ganda: menjaga stabilitas harga dan mendukung lapangan kerja maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, The Fed menggunakan instrumen suku bunga dan pengelolaan neraca keuangannya.
Dalam kondisi ekonomi panas, The Fed cenderung menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi. Sebaliknya, ketika aktivitas ekonomi melemah, mereka menurunkannya untuk mendorong pinjaman dan pertumbuhan.
Bank Indonesia dalam laporannya tahun 2024 menyebut bahwa “perubahan suku bunga The Fed secara historis selalu berdampak pada aliran modal global dan nilai tukar mata uang utama dunia, termasuk Euro dan Rupiah.”
QE dan QT: Dua Wajah Kebijakan Moneter Modern
Selama masa krisis atau inflasi rendah, The Fed dapat menggunakan kebijakan Quantitative Easing (QE) — yaitu membeli obligasi dan aset keuangan untuk meningkatkan likuiditas. Langkah ini biasanya melemahkan Dolar AS karena menambah suplai uang di pasar.
Sebaliknya, Quantitative Tightening (QT) merupakan proses kebalikannya. The Fed mengurangi kepemilikan obligasi dan menarik likuiditas dari sistem keuangan. QT cenderung memperkuat Dolar, tetapi juga bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Karena itu, pengumuman penghentian QT oleh The Fed pada Desember mendatang menjadi sinyal penting bahwa fase pengetatan ekstrem kemungkinan sudah berakhir.
Apa yang Diharapkan Pasar Selanjutnya
Investor global kini mengalihkan perhatian mereka ke pernyataan Powell dan data ekonomi mendatang, seperti laporan Nonfarm Payrolls (NFP) dan inflasi PCE. Jika data menunjukkan perlambatan ekonomi yang berkelanjutan, pasar mungkin memperkirakan pemotongan suku bunga lanjutan pada kuartal pertama 2026.
Namun, bila inflasi tetap tinggi, The Fed bisa menahan langkah agresif lebih lanjut — menjaga keseimbangan antara mendukung pertumbuhan dan mengendalikan harga.
Menurut proyeksi Bloomberg Economics, peluang pemangkasan tambahan sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya kini mencapai sekitar 48%, turun dari 62% sebelum rilis keputusan terbaru.
Kesimpulan EUR/USD
Pasar keuangan global tengah berada di persimpangan jalan. Penurunan suku bunga oleh The Fed memang sesuai ekspektasi, tetapi sinyal penghentian QT memberikan warna baru bagi arah kebijakan moneter AS. Bagi pasangan EUR/USD, situasi ini bisa menjadi titik balik — antara melanjutkan konsolidasi atau memulai tren baru.
Satu hal yang pasti, setiap kata yang keluar dari Jerome Powell kini lebih berarti dari sekadar angka di layar. Pasar menunggu kejelasan, dan Euro bersiap mengambil peluang.
















