Animasi GIF vertikal panjang
Animasi GIF vertikal panjang
banner 728x250

Update Terkini Gempa Bumi Filipina Sebesar M 6,9: Korban Tewas Melonjak, Situasi Mencekam

Gempa Bumi Filipina
banner 120x600
banner 468x60

Manila – Korban jiwa akibat gempa bumi Filipina dengan magnitudo 6,9 terus bertambah. Hingga Rabu (1/10/2025) siang, otoritas setempat melaporkan sedikitnya 69 orang meninggal dunia, sementara lebih dari 150 lainnya mengalami luka-luka. Jumlah ini diperkirakan masih bisa meningkat seiring berjalannya pencarian korban di lokasi-lokasi terdampak.

Gempa kuat tersebut mengguncang pada Selasa (30/9/2025) malam waktu setempat. Pusat gempa berada di lepas pantai utara Pulau Cebu dengan kedalaman sekitar 10 kilometer. Karena termasuk dangkal, guncangan terasa sangat kuat dan meluas hingga beberapa kota besar di wilayah Visayas.

banner 325x300

Gempa Bumi Filipina, Warga Panik Berhamburan

Laporan dari Philippine Institute of Volcanology and Seismology (PHIVOLCS) menyebut, getaran gempa dirasakan hingga ke kota Cebu, Bogo, dan sebagian Mindanao. Warga yang tengah beristirahat di rumah berlarian keluar untuk menyelamatkan diri. Banyak yang memilih bertahan di jalanan semalaman karena takut akan gempa susulan.

“Rumah sakit di Bogo sudah kewalahan menangani korban,” kata Raffy Alejandro, pejabat Pertahanan Sipil Filipina, dikutip Reuters. Ia menambahkan, banyak pasien mengalami patah tulang, luka serius akibat tertimpa reruntuhan, hingga trauma karena guncangan berulang.

Bogo dan San Remigio, Dua Kota Paling Parah

Bogo City menjadi salah satu kawasan dengan kerusakan paling parah. Gedung sekolah, rumah penduduk, dan infrastruktur publik banyak yang runtuh. Di kota tetangga, San Remigio, pemerintah lokal langsung menetapkan status darurat bencana.

“Kami sangat membutuhkan bantuan segera. Saat ini hujan deras, listrik padam, dan suplai air bersih terganggu karena pipa utama rusak,” ungkap Wakil Wali Kota San Remigio, Alfie Reynes, dalam wawancara dengan stasiun radio DZMM. Menurutnya, kebutuhan mendesak meliputi makanan siap saji, air minum, obat-obatan, hingga alat berat untuk mengangkat reruntuhan.

Tanggap Darurat Nasional

Presiden Ferdinand Marcos Jr. menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dalam pernyataan resminya, ia menegaskan pemerintah pusat sudah mengerahkan menteri kabinet serta tim penyelamat untuk memimpin operasi tanggap darurat di lapangan.

“Pemerintah akan memberikan bantuan secepatnya. Kami bersama rakyat Cebu di masa sulit ini,” ucap Marcos dalam siaran televisi nasional.

Hingga kini, operasi penyelamatan terus dilakukan. Tim gabungan militer, polisi, dan sukarelawan dikerahkan untuk mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. Pasokan listrik perlahan dipulihkan di sebagian wilayah, meski masih ada area yang gelap gulita sejak gempa terjadi.

Ancaman Gempa Bumi Filipina Susulan

PHIVOLCS mencatat beberapa kali gempa susulan setelah guncangan utama. Salah satunya bahkan mencapai magnitudo 6,0. Lembaga tersebut memperingatkan warga agar tetap waspada, terutama di sekitar bangunan retak atau tidak stabil.

“Gempa susulan diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta menjauh dari bangunan yang berpotensi roboh,” ujar Dr. Teresito Bacolcol, Direktur PHIVOLCS, dalam konferensi pers.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia juga ikut memantau. Dalam keterangan tertulis, BMKG menegaskan gempa ini tidak berpotensi tsunami di perairan Filipina maupun sekitarnya. Meski begitu, peringatan dini tetap disiagakan karena adanya potensi longsor dan kerusakan infrastruktur di daerah pegunungan.

Negara di “Cincin Api Pasifik”

Filipina dikenal sebagai salah satu negara yang paling rawan bencana geologi di dunia. Letaknya berada di jalur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), zona dengan aktivitas seismik dan vulkanik paling aktif di bumi. Hampir setiap tahun, negara ini diguncang gempa dengan kekuatan signifikan.

NASA dalam laporan risetnya menjelaskan, energi gempa di wilayah Pasifik dapat bergerak cepat ke daratan, terutama jika berpusat di laut dangkal. Hal inilah yang membuat dampaknya bisa sangat menghancurkan, meski magnitudo tidak terlalu besar.

Sejarah mencatat, pada 2013 lalu, gempa 7,2 di Pulau Bohol menewaskan lebih dari 200 orang dan merusak ribuan bangunan bersejarah. Sementara pada 2023, gempa M 6,7 di lepas pantai Mindanao menelan delapan korban jiwa.

BACA JUGA: Dua Tiket Raih Jackpot Toto Singapore Prize Senilai $12,3 Juta

Dampak Sosial dan Ekonomi Akibat Gempa Bumi Filipina

Selain korban jiwa, gempa bumi Filipina kali ini juga berdampak besar pada kehidupan sosial ekonomi warga. Banyak pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di Cebu terpaksa tutup sementara karena kerusakan bangunan. Aktivitas sekolah dihentikan setidaknya selama satu pekan.

Sektor pariwisata pun ikut terpukul. Cebu yang terkenal sebagai destinasi wisata laut kini lumpuh. Bandara internasional Mactan-Cebu dilaporkan sempat menutup sebagian runway karena keretakan, meski kini operasional sudah dibuka kembali secara terbatas.

“Kerugian ekonomi awal ditaksir mencapai ratusan juta dolar AS, namun angka pastinya masih menunggu evaluasi lebih lanjut,” kata ekonom lokal dari University of San Carlos, Manila Times melaporkan.

Harapan dari Warga Atas Gempa Bumi Filipina

Di tengah situasi mencekam, muncul pula kisah solidaritas. Banyak warga yang tidak terdampak parah memilih membuka rumah mereka sebagai tempat pengungsian sementara. Gereja dan sekolah juga dipakai sebagai posko darurat.

“Kami saling membantu sebisanya. Ada yang membagikan makanan, ada yang mengantar korban ke rumah sakit dengan kendaraan pribadi,” tutur Maria Lopez, seorang guru di Bogo, saat diwawancarai media lokal.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Gempa Bumi Filipina?

Para ahli menilai, Gempa Bumi Filipina kali ini kembali menegaskan pentingnya kesiapsiagaan bencana di kawasan rawan. United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) bahkan menekankan perlunya pembangunan infrastruktur tahan gempa di Filipina, mengingat frekuensi guncangan besar terus meningkat.

“Bencana tidak bisa dicegah, tapi dampaknya bisa diminimalisir dengan perencanaan kota yang baik dan kesiapan masyarakat,” kata Ricardo Jalad, mantan Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Filipina.

Kesimpulan Gempa Bumi Filipina

Gempa M 6,9 yang mengguncang Filipina menjadi salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Korban jiwa terus bertambah, infrastruktur lumpuh, dan kehidupan warga terguncang. Namun, di balik kehancuran, solidaritas masyarakat dan kecepatan tanggap pemerintah menjadi harapan untuk pemulihan.

Situasi masih dinamis. Dengan gempa susulan yang masih berpotensi terjadi, perhatian dunia kini tertuju pada bagaimana Filipina bertahan melewati salah satu bencana terbesarnya tahun ini.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *