Labuan Bajo kembali bersiap menyambut agenda sport tourism kelas nasional. Pada 20 September 2025, kawasan The Golo Mori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menjadi tuan rumah Golo Mori Sunset Run 2025, sebuah ajang lari unik yang memadukan olahraga, gaya hidup sehat, dan panorama alam spektakuler.
Event perdana ini digagas oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola kawasan The Golo Mori. Daya tarik utamanya? Lintasan lari dengan latar matahari terbenam yang memesona di tepian laut Flores.
Pesona Lari Senja di The Golo Mori
Tak sekadar ajang olahraga, Golo Mori Sunset Run 2025 dirancang sebagai pengalaman wisata. Peserta akan diajak menyusuri lintasan sepanjang 5 kilometer dengan elevasi 110 meter, melintasi perbukitan hijau yang langsung menghadap laut.
Matahari yang perlahan turun di ufuk barat menjadi suguhan utama. Senja di Labuan Bajo terkenal memancarkan gradasi warna jingga dan ungu yang berpadu dengan birunya samudra. Tidak berlebihan jika lintasan ini disebut sebagai salah satu jalur lari terindah di Indonesia.
“Dengan keunikan lintasan senja di perbukitan tepi laut, Golo Mori Sunset Run dirancang aman, ramah, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Wahyuaji Munarwiyanto, General Manager The Golo Mori, saat jumpa pers di Labuan Bajo (17/9/2025).
Lebih dari Sekadar Lari
Bagi penyelenggara, event ini bukan hanya soal adu cepat di lintasan. Ajang ini bagian dari strategi pariwisata berkelanjutan NTT. Menurut Aji, sapaan Wahyuaji, tujuan besarnya adalah memperkenalkan The Golo Mori sebagai Sustainable Marine-Based MICE Tourism Destination.
“Ajang ini juga menjadi langkah nyata memperkuat reputasi NTT sebagai tuan rumah berbagai event nasional maupun internasional,” ujarnya.
Golo Mori Sunset Run diharapkan memberi dampak ekonomi langsung. UMKM kuliner, pengrajin lokal, hingga penyedia jasa transportasi akan terlibat dalam penyelenggaraan. Konsep sport tourism seperti ini terbukti mampu menciptakan multiplier effect yang signifikan.
Hal senada diungkapkan Bambang Harijanto Soetikno, Ketua Komunitas Komodo Runners yang menjadi mitra resmi acara:
“Acara ini bukan sekadar kompetisi. Ini wadah silaturahmi, promosi pariwisata, dan cara memperkenalkan Labuan Bajo sebagai destinasi sport tourism unggulan.”
Pusat Kegiatan di Golo Mori Convention Center
Start dan finish akan dipusatkan di Lobby Sawu, Golo Mori Convention Center (GMCC). Lokasi ini dipilih karena menawarkan fasilitas lengkap, mulai dari pos air minum, titik medis, hiburan komunitas lari, hingga area istirahat peserta.
Panitia menjamin keamanan dan kenyamanan. Jalur dipetakan dengan jelas, dilengkapi marshall di beberapa titik, dan setiap peserta akan mendapat race pack resmi. Tak ketinggalan, hiburan musik lokal juga akan meramaikan garis finish, menciptakan suasana meriah khas Labuan Bajo.
Pendaftaran dan Antusiasme Peserta
Pendaftaran dibuka sejak 23 Agustus 2025 melalui barcode khusus di akun Instagram resmi @golomorirun. Antusiasme terlihat tinggi, terutama dari komunitas lari di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Batas pendaftaran ditetapkan pada 18 September 2025, hanya dua hari sebelum lomba dimulai. Panitia memperkirakan ratusan peserta akan hadir, baik pelari profesional, komunitas lari, maupun wisatawan yang kebetulan sedang menikmati liburan di Labuan Bajo.
Menyatukan Pariwisata dan Lingkungan
Selain sport tourism, penyelenggara juga menekankan aspek lingkungan. Golo Mori Sunset Run membawa misi kampanye bebas sampah. Setiap peserta diminta menggunakan botol minum isi ulang, sementara panitia menyiapkan water station ramah lingkungan.
“Acara ini juga menjadi sarana edukasi pelestarian lingkungan sekaligus menumbuhkan kebanggaan komunitas lokal lewat partisipasi aktif sebagai sukarelawan maupun mitra,” jelas Wahyuaji.
Langkah ini sejalan dengan tren global pariwisata berkelanjutan. Menurut data UNWTO (United Nations World Tourism Organization), wisata berbasis keberlanjutan menjadi salah satu faktor utama yang dipertimbangkan wisatawan generasi milenial dan Gen Z.
Labuan Bajo dan Daya Tarik Sport Tourism
Labuan Bajo, pintu gerbang Taman Nasional Komodo, selama ini dikenal sebagai destinasi unggulan wisata bahari. Namun beberapa tahun terakhir, pemerintah pusat mendorong pengembangan segmen sport tourism.
Event seperti triathlon, diving competition, hingga ultra run sudah beberapa kali digelar di kawasan ini. Golo Mori Sunset Run hadir melengkapi daftar itu, sekaligus memberi warna baru dengan konsep lari senja.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang mencatat, bulan September di Labuan Bajo biasanya memasuki puncak musim kemarau dengan rata-rata curah hujan sangat rendah. Kondisi ini ideal untuk kegiatan luar ruangan, termasuk event lari.
BACA JUGA: 10 Tempat Wisata Alam di Surabaya yang Wajib Kamu Singgahi
Dampak Ekonomi dan Sosial
Bagi masyarakat lokal, hadirnya event ini membawa harapan besar. Homestay, hotel, hingga penginapan sederhana diperkirakan akan mendapat tambahan tamu. UMKM kuliner lokal juga sudah menyiapkan menu khas Manggarai Barat, seperti ikan bakar rica dan kopi flores, untuk menyambut pelari dan wisatawan.
Selain itu, acara ini membuka peluang kerja temporer, mulai dari tenaga logistik, transportasi, hingga pemandu wisata. “Kami berharap Golo Mori Sunset Run jadi agenda tahunan yang memperkuat citra positif Labuan Bajo sekaligus mendorong ekonomi lokal,” ujar Aji.
Ajakan untuk Komunitas Lari Nasional
Komunitas pelari di Indonesia pun menyambut positif. Ketua Komodo Runners, Bambang Harijanto Soetikno, mengajak para pelari dari berbagai daerah untuk datang dan merasakan pengalaman berbeda.
“Kami mengundang komunitas lari seluruh Indonesia. Jalur senja di tepi laut Flores ini menawarkan pengalaman unik yang tak akan ditemui di tempat lain,” katanya.
Ajakan ini bukan hanya promosi event, tetapi juga bentuk kolaborasi antara komunitas olahraga, pengelola destinasi, dan pemerintah daerah untuk membangun citra Labuan Bajo sebagai pusat sport tourism di timur Indonesia.
Penutup
Golo Mori Sunset Run 2025 menjadi bukti bagaimana pariwisata bisa berpadu dengan olahraga, gaya hidup sehat, dan kepedulian lingkungan. Labuan Bajo bukan hanya tentang Komodo atau keindahan laut, tapi juga tentang pengalaman baru yang menggabungkan semangat komunitas dengan panorama alam kelas dunia.
Pada 20 September mendatang, lintasan senja di Golo Mori akan menjadi saksi. Ratusan pelari dari berbagai penjuru tanah air akan menapaki jalur emas senja Flores, menyatukan langkah, keringat, dan senyum dalam satu perayaan: lari, wisata, dan kebersamaan di Labuan Bajo.