Dunia hiburan tanah air kembali diguncang kabar mengejutkan. Musisi sekaligus aktor Onadio Leonardo, atau yang lebih dikenal publik sebagai Onad, resmi ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Barat atas dugaan penyalahgunaan narkoba. Dari penangkapan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa ganja dan alat hisap.
Penangkapan Onad menambah daftar panjang selebritas Indonesia yang terjerat kasus serupa. Publik pun dibuat terkejut, mengingat Onad selama ini dikenal aktif di dunia hiburan dan kerap tampil di berbagai acara televisi serta media sosial dengan gaya khasnya yang ekspresif.
Kronologi Penangkapan di Ciputat Timur
Penangkapan Onad dilakukan oleh tim Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat di kawasan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, pada Kamis malam, 30 Oktober 2025.
“Di TKP ditemukan satu lembar vapir, satu plastik klip berisi batang ganja, satu boks kecil, dan tiga unit handphone,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (31/10/2025).
Menurut Ade Ary, penangkapan berlangsung tanpa perlawanan. Polisi langsung mengamankan Onad dan membawa sejumlah barang bukti ke kantor Polres Metro Jakarta Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Barang bukti ganja ditemukan dalam kondisi siap pakai. Untuk ekstasi, kami mendapatkan informasi bahwa barang itu sudah habis digunakan,” tambah Ade Ary.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Ahmad David membenarkan adanya penangkapan terhadap Onad. Namun, ia belum menjelaskan lebih jauh mengenai hasil pemeriksaan ataupun kemungkinan adanya tersangka lain.
“Benar, Onad ditangkap terkait kasus narkoba,” ujar Ahmad David singkat saat dikonfirmasi.
Ia menegaskan bahwa proses pemeriksaan masih berjalan dan hasilnya akan diumumkan setelah penyidik melakukan pendalaman terhadap barang bukti dan hasil tes laboratorium. “Nanti akan diinformasikan setelah pemeriksaan selesai,” kata David.
Ganja dan Tren Penyalahgunaan di Kalangan Publik Figur
Kasus penyalahgunaan ganja di kalangan publik figur bukan hal baru. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), ganja masih menjadi salah satu jenis narkotika yang paling banyak disalahgunakan di Indonesia.
“Tren penyalahgunaan ganja meningkat sekitar 12 persen dalam dua tahun terakhir, terutama di kalangan usia produktif dan pekerja kreatif,” ujar Deputi Bidang Pemberantasan BNN, dikutip dari laporan resmi lembaga tersebut.
BNN menilai, peredaran ganja kerap dikaitkan dengan mitos seputar “kreativitas” dan “relaksasi,” padahal efeknya justru berbahaya bagi kesehatan mental maupun fisik. Dalam jangka panjang, penggunaan ganja dapat menurunkan fungsi kognitif dan menyebabkan gangguan suasana hati yang ekstrem.
Publik Beri Respons Campur Aduk
Kabar penangkapan Onad langsung menjadi topik hangat di media sosial. Nama “Onad” bahkan menduduki posisi trending di platform X (Twitter) pada Jumat pagi.
Sebagian warganet mengungkapkan kekecewaan karena Onad dianggap menjadi panutan bagi generasi muda. Namun, tak sedikit pula yang menyampaikan empati dan berharap mantan vokalis Killing Me Inside itu bisa menjalani rehabilitasi, bukan hukuman berat.
“Onad memang punya karakter yang unik, tapi semoga ini bisa jadi pelajaran penting buat dia,” tulis salah satu pengguna X.
Sementara itu, akun resmi penggemar Onad belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun beberapa penggemar menulis pesan dukungan di kolom komentar unggahan terakhir sang artis di Instagram, berharap ia bisa bangkit dari peristiwa ini.
Polisi Tegaskan Proses Hukum Tetap Berjalan
Meski publik menunjukkan simpati, polisi memastikan proses hukum akan berjalan sesuai prosedur. Brigjen Ade Ary menegaskan bahwa aparat tidak akan memberikan perlakuan istimewa terhadap siapa pun yang terlibat kasus narkoba, termasuk figur publik.
“Siapa pun yang terlibat penyalahgunaan narkoba akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku. Tidak ada pengecualian,” tegas Ade Ary.
Ia juga menambahkan, penyidik akan mempertimbangkan aspek rehabilitasi jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Onad lebih cocok dikategorikan sebagai pengguna, bukan pengedar.
Jejak Karier Onad di Dunia Hiburan
Onadio Leonardo dikenal luas sejak menjadi vokalis band Killing Me Inside pada akhir 2000-an. Gaya nyanyinya yang emosional dan penampilan eksentrik membuatnya cepat populer di kalangan anak muda.
Setelah keluar dari band tersebut, Onad meniti karier sebagai solois, aktor, hingga presenter. Ia kerap muncul di berbagai program hiburan dan dikenal karena kepribadiannya yang blak-blakan dan penuh energi.
Belakangan, Onad juga aktif membuat konten digital dan terlibat dalam beberapa proyek musik independen. Karena itu, kabar penangkapannya menjadi pukulan bagi banyak penggemar dan rekan seprofesi.
Ahli: Rehabilitasi Lebih Efektif daripada Hukuman Berat
Menurut WHO (World Health Organization), pendekatan rehabilitasi dinilai lebih efektif dalam menangani penyalahgunaan narkoba, dibandingkan hukuman penjara jangka panjang.
“Pengguna narkotika membutuhkan dukungan medis dan sosial agar bisa pulih dan kembali produktif,” tulis WHO dalam laporan World Drug Report 2024.
BNN juga menegaskan bahwa upaya rehabilitasi adalah bagian penting dari strategi nasional pemberantasan narkoba. Dalam beberapa kasus, artis yang terbukti hanya sebagai pengguna bisa direhabilitasi jika memenuhi syarat hukum dan hasil asesmen mendukung.
Kasus Serupa dan Pelajaran untuk Publik
Penangkapan Onad menambah daftar panjang artis Indonesia yang terjerat kasus narkoba, mulai dari penyanyi, aktor, hingga komedian. Kasus ini kembali mengingatkan bahwa tekanan dunia hiburan bisa menjadi faktor risiko yang besar bagi penyalahgunaan zat terlarang.
Para ahli psikologi menilai, kehidupan selebritas yang penuh sorotan, tekanan kerja tinggi, dan ekspektasi publik sering kali membuat sebagian dari mereka mencari pelarian yang salah.
Namun, seperti yang ditegaskan oleh BNN dan Kementerian Kesehatan, pencegahan dan edukasi tetap menjadi langkah paling penting. Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa narkoba bukan solusi atas stres atau tuntutan pekerjaan.
Penutup: Nasib Onad Menunggu Hasil Pemeriksaan
Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Onad. Hasil tes laboratorium dan asesmen BNN akan menjadi dasar penentuan langkah hukum berikutnya—apakah ia akan direhabilitasi atau dijerat dengan pasal pidana.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa penyalahgunaan narkoba tak mengenal profesi maupun popularitas. Seperti dikatakan Brigjen Ade Ary, “Tidak ada yang kebal hukum. Semua sama di hadapan undang-undang.”
Bagi para penggemar dan masyarakat luas, kejadian ini diharapkan menjadi refleksi bersama tentang pentingnya menjaga diri dari jebakan narkoba—betapa pun kecilnya “sekadar mencoba” bisa berujung fatal.
