Pesta Hanukkah di Bondi Berubah Horor
SYDNEY – Australia digemparkan oleh tragedi berdarah saat Pesta Hanukkah di Pantai Bondi, yang seharusnya menjadi momen sukacita, berubah menjadi horor tak terduga. Penembakan massal brutal telah merenggut sedikitnya 11 nyawa dan melukai lebih dari dua lusin lainnya, mengguncang Australia hingga ke akarnya.
Insiden mengerikan itu terjadi menjelang pukul 7 malam waktu setempat. Ribuan orang yang memadati area rumput di Pantai Bondi, lokasi Pesta Hanukkah, tiba-tiba panik mendengar suara tembakan yang memecah suasana meriah. Para pelaku melancarkan tembakan membabi buta dari sebuah jembatan penyeberangan, hanya beberapa meter dari taman bermain anak-anak, ke arah kerumunan yang tengah menikmati festival. Sebuah mobil berisi bom rakitan juga ditemukan di dekat lokasi, meski beruntung tidak sempat meledak.
Salah seorang saksi mata, yang hanya disebut Barry, menggambarkan suasana “mencekam dan kacau balau” saat orang-orang di sekitarnya roboh tertembak. Ratusan pengunjung berlarian dalam kepanikan luar biasa. Sebuah video yang beredar bahkan menampilkan aksi heroik seorang pria yang nekat melompat dari balik mobil untuk merebut senjata dari salah satu penyerang. “Sulit dipercaya, keluarga dan anak-anak di Bondi bisa ditembaki begitu saja hanya karena mereka Yahudi,” ungkap Barry, penuh keterkejutan.
Sedikitnya 11 orang dipastikan tewas dan lebih dari dua lusin lainnya luka-luka, termasuk seorang anak kecil. Satu pelaku dilaporkan tewas ditembak polisi, sementara satu lainnya dalam kondisi kritis di rumah sakit. Pihak berwenang masih menyelidiki kemungkinan adanya pelaku ketiga. Insiden ini sontak mengejutkan Australia, menjadi penembakan paling mematikan di negara itu sejak tragedi Port Arthur pada tahun 1996 yang menewaskan 35 orang dan memicu pemberlakuan kontrol senjata ketat.
Polisi dengan cepat menyatakan insiden ini sebagai serangan teroris. Penembakan ini terjadi di tengah meningkatnya serangan anti-Semit di Australia sejak konflik Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober lalu. Perdana Menteri Anthony Albanese mengutuk keras insiden tersebut, menyebutnya sebagai “tindakan anti-Semit jahat” dan “tindakan kekerasan serta kebencian yang keji.”
Namun, Albanese juga menuai kritik, termasuk dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar, yang menuduhnya gagal mengatasi peningkatan tren anti-Semitisme. “Pemerintah Australia, yang telah menerima banyak peringatan, harus sadar!” tulis Sa’ar. Alex Ryvchin dari Executive Council of Australian Jewry mengungkapkan bahwa “ketakutan terburuk” komunitas Yahudi akhirnya menjadi kenyataan. “Ini telah memanas di permukaan untuk waktu yang lama, dan sekarang benar-benar terjadi,” ujarnya. Robert Gregory dari Australia Jewish Association bahkan menyatakan bahwa banyak warga Yahudi mempertanyakan masa depan mereka di Australia setelah tragedi ini.
Meski telah mendeklarasikan serangan teroris, polisi belum banyak memberikan detail mengenai identitas pelaku, jumlah pasti penyerang, maupun motif mereka. Diketahui, salah satu pelaku sudah dikenal polisi namun tidak terkait dengan aktivitas terorisme. Untuk menghormati keluarga korban, informasi lebih lanjut mengenai korban tewas juga belum dirilis.
Komisaris Polisi New South Wales (NSW), Mal Lanyon, meyakinkan bahwa investigasi besar-besaran sedang dilakukan. Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang, menghindari penyebaran informasi yang salah, serta tidak berspekulasi mengenai korban atau pelaku. “Saya ingin memastikan tidak ada aksi balas dendam,” tegas Lanyon, seraya menambahkan imbauan agar tidak menyebarkan rekaman grafis dari insiden tersebut di media sosial.
Pasca-penembakan, sirene meraung di seluruh kota, dan area sekitar Bondi dipenuhi mobil polisi serta helikopter yang berputar di udara. Banyak saksi mata lain menceritakan pengalaman serupa. Seorang karyawan restoran, William Doliente Petty, mengaku mendengar tembakan saat melayani pelanggan, yang membuat semua orang di toko berhamburan mencari jalan keluar.
Australia, yang selama ini dikenal sebagai negara yang aman dan damai, dengan Pantai Bondi sebagai ikonnya, kini terguncang. Warga setempat tak mampu menyembunyikan keterkejutan mereka. Serangan ini juga mengingatkan pada tragedi penusukan massal di Bondi Junction kurang dari dua tahun lalu, di mana banyak orang juga mengatakan hal yang sama: “Hal seperti ini tidak seharusnya terjadi di sini.”
