banner 728x250

Rating Usia Game: Peringatan Tegas dari Kemkominfo untuk Blokir Publisher yang Langgar Aturan

Rating Usia Game
Rating Usia Game
banner 120x600
banner 468x60

Peraturan Baru Terkait Rating Usia Game

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika 2/2024 yang membuat aturan rating usia game. Langkah ini dilakukan untuk mengatur konten yang sesuai dengan usia pemainnya dan memberikan sanksi bagi penerbit yang melanggar ketentuan tersebut.

Kemkominfo, melalui peringatan yang dikeluarkan kepada penerbit game, menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan rating usia game. Dalam konteks ini, pemblokiran menjadi salah satu sanksi yang mungkin diterapkan bagi penerbit yang masih membandel.

banner 325x300

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, Usman Kansong, mengungkapkan bahwa aturan tersebut telah tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika 2/2024 tentang Klasifikasi Game. Hal ini menegaskan pentingnya penerbit, pembuat, atau developer game untuk melakukan klasifikasi secara mandiri.

Sanksi dan Mekanisme Pemblokiran

Aturan rating usia game tersebut memuat sanksi administratif, termasuk pemblokiran akses bagi penerbit yang melanggar. Usman Kansong menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam melaporkan pelanggaran aturan tersebut, namun pelaporan harus disertai bukti yang kuat.

Dalam konteks kasus anak-anak bermain game di luar aturan usia, terutama game seperti Free Fire yang memiliki rating usia game 12+, penegakan aturan menjadi semakin penting. Meskipun demikian, game dengan rating 18+ pun tidak diperbolehkan mempromosikan kekerasan atau penggunaan senjata.

Tuntutan Perlindungan Anak dan Aksi Kominfo

KPAI telah menyoroti dampak negatif game online terhadap anak-anak dan menekankan perlunya tindakan tegas dari pemerintah, terutama Kemkominfo. Komisioner KPAI, Kawiyan, menegaskan bahwa regulasi yang membatasi atau memblokir game online yang mengandung kekerasan dan seksualitas harus segera diterbitkan.

Pemantauan dari keluarga dan sekolah juga dianggap penting dalam mengawasi aktivitas anak-anak saat bermain game online. Dengan demikian, perlindungan terhadap anak dari dampak negatif game online menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat.

Tindakan Mendesak untuk Mengatasi Dampak Negatif

Keprihatinan atas dampak negatif game online terhadap anak-anak semakin mendesak perlunya tindakan konkret dari pemerintah. Kasus-kasus seperti kasus pornografi anak dan kejahatan perdagangan orang yang bermula dari game online menjadi bukti nyata akan urgensi masalah ini.

KPAI menyoroti bahwa tidak hanya kasus-kasus ekstrem seperti di Bandara Soetta, tetapi juga kasus-kasus kriminal lainnya terjadi akibat pengaruh game online. Anak yang terpengaruh bisa saja menjadi pelaku tindak kriminal yang merugikan diri mereka sendiri atau orang lain.

Penegakan Aturan dan Peran Masyarakat

Sementara pemerintah, melalui Kemkominfo, harus bertindak tegas dalam menerbitkan regulasi yang membatasi atau memblokir game online yang berpotensi merugikan anak-anak, peran masyarakat juga tidak boleh diabaikan. Pelaporan atas pelanggaran aturan rating usia game menjadi penting dalam menjaga kepatuhan industri game terhadap regulasi yang ada.

Selain itu, orang tua dan sekolah perlu meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak saat bermain game online. Edukasi tentang penggunaan yang bijak dan bertanggung jawab terhadap teknologi juga perlu ditingkatkan, sehingga anak-anak dapat memahami konsekuensi dari interaksi mereka dengan konten digital yang tidak sesuai.

Kesimpulan Rating Usia Game

Peraturan baru yang dikeluarkan oleh Kemkominfo mengenai rating usia game merupakan langkah yang sangat positif dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan anak-anak dalam dunia digital. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatur konten yang dapat diakses oleh generasi muda, memastikan bahwa mereka hanya terpapar pada materi yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

Namun demikian, peraturan itu sendiri tidak akan cukup tanpa penegakan yang tegas dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi aturan tersebut. Penegakan hukum yang konsisten terhadap penerbit game yang melanggar rating usia game menjadi kunci dalam menjaga kepatuhan industri game terhadap regulasi yang ada. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh konten yang tidak sesuai dengan usia harus terus ditingkatkan melalui edukasi dan sosialisasi.

Dengan kerjasama yang kokoh antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, diharapkan lingkungan digital yang aman dan positif dapat tercipta untuk generasi muda Indonesia. Melalui langkah-langkah ini, kita dapat memastikan bahwa anak-anak dapat menikmati dunia digital dengan aman, tanpa terpapar pada konten yang merusak atau tidak sesuai dengan usia mereka.

Artikel ini di tulis oleh: https://uzone21.com/

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *