banner 728x250

Samsung Galaxy S26 Edge: Bocoran Desain Mirip iPhone 17 Pro, Apa yang Berbeda?

Galaxy S26 Edge
banner 120x600
banner 468x60

Samsung Galaxy S26 Edge – Tahun 2025 baru berjalan beberapa bulan, tapi rumor seputar ponsel flagship generasi berikutnya sudah ramai jadi bahan pembicaraan. Kali ini, sorotan tertuju pada Samsung Galaxy S26 Edge yang disebut-sebut akan hadir dengan desain yang mirip iPhone 17 Pro.

Kabar ini pertama kali mencuat setelah leaker teknologi kenamaan, Sonny Dickson, mengunggah foto dummy unit Galaxy S26 di platform X. Dari bocoran itu, muncul berbagai spekulasi soal arah desain Samsung ke depan.

banner 325x300

Bocoran Foto Dummy: Jejak Apple di Ponsel Samsung?

Dalam unggahannya, Dickson menulis: “Here’s your first look at the Samsung Galaxy S26 dummies. Launching in February, and it looks like Samsung is going with a design very similar to the iPhone 17.”

Foto yang beredar menampilkan tiga perangkat berwarna tan yang diduga merupakan Galaxy S26, Galaxy S26 Edge, dan Galaxy S26 Ultra. Dari ketiganya, model di tengah—yang diyakini sebagai Galaxy S26 Edge—langsung mencuri perhatian karena wujudnya hampir menyerupai iPhone 17 Pro dan Pro Max.

Jika rumor ini benar, maka Samsung tampaknya tengah mencoba strategi desain yang lebih menyatu dengan tren global. Meski begitu, tetap ada perbedaan khas yang membedakan kedua brand raksasa ini.

Kamera Belakang Raksasa: Sekadar Gaya atau Fungsional?

Salah satu perbedaan paling menonjol terlihat di bagian kamera belakang. Galaxy S26 Edge digambarkan memiliki modul kamera yang lebih besar, membentang dari tepi ke tepi.

Namun, tak seperti iPhone 17 yang disebut akan mengubah tata letak sensor, Samsung masih mempertahankan posisi sensor yang rapat dengan tiap lensa. Analis menyebut, desain baru ini bisa memberi ruang tambahan untuk komponen internal.

Ada kemungkinan, menurut sejumlah laporan awal, bahwa Samsung menyiapkan baterai lebih besar untuk menunjang performa ponsel tipis ini. Jika benar, ini akan menjadi kabar baik bagi pengguna yang mengeluhkan daya tahan baterai pada seri sebelumnya.

Dari “Plus” ke “Edge”: Pergeseran Strategi Nama

Rumor lain yang tak kalah menarik adalah soal lini produk. Samsung disebut akan mengganti model Galaxy S26 Plus dengan Galaxy S26 Edge.

Langkah ini seolah mengikuti jejak Apple yang kabarnya akan menghapus varian Plus dan menggantinya dengan seri iPhone 17 Air. Bagi Samsung, penggunaan nama “Edge” mengingatkan kembali pada era awal layar lengkung yang sempat menjadi ciri khas seri S.

Apakah kali ini Edge akan kembali dengan layar melengkung ekstrem, atau sekadar nama untuk membedakan varian? Jawaban pastinya mungkin baru akan terkuak saat peluncuran resmi.

Desain Secara Umum: Familiar Tapi Segar

Jika menilik bocoran lebih jauh, Galaxy S26 Edge masih membawa beberapa elemen desain dari generasi sebelumnya. Kamera tersusun vertikal di pojok kiri atas, lubang kamera depan di tengah layar, serta frame datar dengan sudut melengkung.

Layar disebut berukuran 6,7 inci AMOLED dengan refresh rate 120Hz, sebuah standar flagship yang konsisten dipertahankan Samsung. Bezel dikabarkan tipis dan simetris di seluruh sisi, membuat tampilannya lebih modern.

Tombol daya dan volume tetap berada di sisi kanan, serupa dengan Samsung S25 Ultra yang dirilis awal tahun ini. Dengan begitu, pengguna lama mungkin akan merasa familiar saat beralih ke seri baru.

Fitur Baru: Qi2 Wireless Charging

Salah satu kabar yang cukup mengejutkan datang dari sektor pengisian daya. Galaxy S26 Edge disebut akan mendukung Qi2 wireless charging—standar terbaru pengisian nirkabel yang mengandalkan magnet untuk penyelarasan lebih baik.

Teknologi ini mirip dengan yang digunakan Google pada Pixel 10 series. Jika benar terwujud, Samsung akan memperkuat posisinya sebagai brand yang cepat mengadopsi standar baru industri.

Qi2 diproyeksikan mampu memberikan pengisian daya lebih stabil, efisiensi tinggi, sekaligus kompatibilitas lintas merek. Hal ini tentu akan menjadi nilai tambah bagi pengguna yang menginginkan kemudahan.

Bagaimana dengan Galaxy S26 Ultra?

Selain Edge, bocoran juga mengungkap sedikit soal Galaxy S26 Ultra. Dari sisi desain, perangkat ini tampak tidak mengalami perubahan drastis. Hanya ada tambahan “island” kecil di sekitar kamera untuk menonjolkan modul lensa.

Dengan tetap mempertahankan identitas seri Ultra sebagai varian paling premium, Samsung diperkirakan akan lebih fokus pada peningkatan kamera dan performa. Meski detailnya masih samar, analis memperkirakan penggunaan sensor generasi baru dengan kemampuan zoom lebih jauh.

Tren Pasar: Desain iPhone Jadi Inspirasi?

Fenomena kesamaan desain antarbrand bukanlah hal baru. Industri smartphone memang kerap bergerak dalam pola saling mengadopsi tren.

Samsung sendiri pernah jadi pionir dalam menghadirkan layar lengkung melalui seri Edge di masa lalu, yang kemudian menginspirasi banyak produsen lain. Kini, ketika Apple melangkah dengan desain tertentu, bukan mustahil jika Samsung mencoba strategi serupa untuk menarik konsumen yang terbiasa dengan estetika iPhone.

Namun, tetap ada garis tegas yang dipertahankan. Samsung biasanya menambahkan sentuhan khas pada material, pilihan warna, hingga ekosistem perangkatnya.

BACA JUGA: Singapura (SGP) Wajibkan Meta Perketat Sistem Anti-Penipuan, Hadapi Ancaman Denda Besar

Apa Kata Pengamat?

Menurut laporan resmi Counterpoint Research, persaingan di segmen flagship global semakin ketat. Apple dan Samsung masih mendominasi pasar, dengan pangsa gabungan lebih dari 50 persen pada kuartal kedua 2025.

Dalam konteks ini, strategi desain yang saling mendekat bisa dimaknai sebagai upaya mempertahankan loyalitas pengguna sekaligus menjaring konsumen baru.

BMKG sendiri pernah menyinggung fenomena adaptasi teknologi lintas industri sebagai sesuatu yang tak terhindarkan di era globalisasi. Dalam sebuah rilis, lembaga itu menulis: “Perubahan cepat dalam teknologi menuntut adaptasi lintas sektor. Inovasi yang berhasil biasanya lahir dari kolaborasi atau adopsi strategi antarindustri.”

Meski bukan bicara spesifik soal smartphone, kutipan ini relevan untuk menggambarkan bagaimana raksasa teknologi bergerak mengikuti arah pasar.

Menunggu Februari 2026

Jika bocoran Dickson benar, maka Samsung Galaxy S26 Edge akan diluncurkan pada Februari 2026, bertepatan dengan jadwal tradisional acara Galaxy Unpacked.

Hingga saat itu, masih banyak misteri yang menyelimuti perangkat ini—mulai dari chipset, kapasitas baterai, hingga harga resmi. Namun, satu hal yang jelas: rumor desain mirip iPhone 17 Pro sudah cukup untuk memanaskan diskusi para pecinta gadget.

Bagi konsumen, tentu menarik menantikan apakah desain baru ini sekadar kosmetik atau membawa lompatan teknologi nyata.

Kesimpulan

Samsung seolah tengah berada di persimpangan antara mempertahankan identitas lama dan mengikuti tren global. Dengan hadirnya Galaxy S26 Edge, publik akan melihat sejauh mana perusahaan Korea Selatan ini berani menantang dominasi Apple.

Apakah langkah ini akan diterima positif atau justru dianggap meniru? Jawaban pastinya akan terungkap dalam beberapa bulan ke depan. Yang jelas, bagi penggemar Samsung maupun pemerhati teknologi, 2026 akan jadi tahun yang penuh kejutan.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *