Silent Hill – Konami akhirnya memenuhi janji lama mereka. Setelah bertahun-tahun ditunggu, Silent Hill f resmi meluncur pada Kamis, 25 September 2025. Seri terbaru dari waralaba horor legendaris ini langsung tersedia di berbagai platform: PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC.
Atmosfer gelap khas Silent Hill masih terasa, namun kali ini dibungkus dengan nuansa yang lebih modern. Dari trailer hingga gameplay awal yang sudah beredar, aura mencekam bercampur dengan elemen psikologis semakin menegaskan mengapa seri ini selalu dinanti.
Berapa Harga Silent Hill f di Indonesia?
Untuk gamer tanah air, pertanyaan klasik tentu soal harga. Konami merilis Silent Hill f dengan banderol berbeda tergantung platform.
- PS5 & PC
Standard Edition: Rp 1.004.000
Deluxe Edition: Rp 1.147.000 - Xbox Series X/S
Standard Edition: USD 69,99 (sekitar Rp 1,1 juta)
Deluxe Edition: USD 79,99 (sekitar Rp 1,3 juta)
Perbedaan harga antara platform ini wajar terjadi. Umumnya, penyesuaian mengikuti standar regional dan kebijakan distribusi digital masing-masing toko.
Spesifikasi PC untuk Main Silent Hill f
Kabar baiknya, gamer PC tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk upgrade perangkat. Konami memastikan game ini masih bisa berjalan di prosesor dan kartu grafis keluaran beberapa tahun lalu.
Mengacu pada laman resmi Silent Hill f di Steam, inilah spesifikasi yang dibutuhkan:
- Sistem operasi: Windows 64-bit
- Prosesor minimum: Intel Core i5-8400 atau AMD Ryzen 5 2600
- Prosesor rekomendasi: Intel Core i7-9700 atau AMD Ryzen 5 5500
- RAM: 16 GB
- Grafis minimum: Nvidia GeForce GTX 1070 Ti atau AMD Radeon RX 5700
- Grafis rekomendasi: Nvidia GeForce RTX 2080 atau AMD Radeon RX 6800XT
- DirectX: Versi 12
- Ruang penyimpanan: 50 GB SSD
Dengan kata lain, gamer tidak perlu buru-buru berburu RTX 5090 atau kartu grafis kelas wahid terbaru. Perangkat mid-range yang sudah ada di pasaran sejak 2018–2020 masih bisa diajak kompromi.
Perdebatan: Apakah Silent Hill f Soulslike?
Sejak trailer perdana dirilis, diskusi hangat muncul di kalangan gamer. Banyak yang menilai gameplay Silent Hill f punya “aroma” soulslike—genre yang identik dengan pertarungan sulit, stamina bar, dan dodge.
Namun produser Silent Hill, Motoi Okamoto, langsung memberi klarifikasi.
“Ini salah satu hal yang sering kita lihat—istilah soulslike—beredar di internet. Dan menurut saya label itu agak kurang tepat. Pemain modern akan melihat seperti, oh, ada pengukur stamina, ada dodge, dan mereka seperti, ‘Oke, ini soulslike’,” ujar Okamoto dalam sebuah wawancara pada 27 Agustus 2025.
Ia menegaskan bahwa mekanisme itu bukan eksklusif milik genre soulslike. Justru, menurutnya, unsur tersebut sudah lama hadir dalam game horor aksi, termasuk Silent Hill 3 dan Silent Hill 4.
“Hal-hal ini sudah menjadi bagian dari game-game horor aksi sejak lama. Kalau ada hal-hal ini, kamu disebut sebagai soulslike. Dan kami ingin menegaskan kembali bahwa kami memang game horor aksi, tapi kami bukan soulslike,” tutupnya.
Kenapa Silent Hill f Jadi Perhatian Dunia?
Sejak debut perdananya di akhir 1990-an, Silent Hill selalu punya tempat spesial di hati gamer. Berbeda dengan horor seram khas jumpscare, seri ini menekankan pada suasana mencekam, simbolisme, dan horor psikologis.
Silent Hill f membawa warisan itu dengan setting baru yang lebih segar. Desain monsternya dipuji karena grotesk namun artistik, dan musik latar yang digarap Akira Yamaoka masih menjaga ciri khas “sunyi yang menakutkan.”
Tak heran, peluncuran Silent Hill f langsung masuk daftar trending global di berbagai platform gaming. Bahkan sejumlah analis menilai, rilis ini bisa menjadi momentum kebangkitan Konami setelah lama dianggap “vakum” di ranah game AAA.
Bagaimana Respons Komunitas Gamer?
Di forum seperti Reddit, Steam, hingga X (Twitter), reaksi gamer beragam. Sebagian besar memuji atmosfer mencekam yang kembali ke “akar” Silent Hill. Namun, ada juga yang mengkritik pergerakan karakter yang terasa kaku.
Bagi sebagian gamer, harga yang cukup tinggi sempat jadi bahan perbincangan. Meski begitu, hal itu dianggap wajar mengingat standar harga game AAA saat ini berkisar Rp 1 juta ke atas.
Konteks Lebih Luas: Horor di Tahun 2025
Peluncuran Silent Hill f menambah deretan game horor besar yang hadir tahun ini. Resident Evil 9 dan Alan Wake 2: Nightmare Edition sama-sama memanaskan persaingan.
Menariknya, data dari Entertainment Software Association (ESA) menunjukkan genre horor mengalami pertumbuhan signifikan dalam lima tahun terakhir. Peningkatan minat gamer terhadap narasi mendalam, atmosfer kelam, serta replayability membuat genre ini kembali naik daun.
Potensi di Pasar Indonesia
Indonesia termasuk pasar penting bagi game horor. Budaya lokal yang akrab dengan kisah mistis membuat gamer Nusantara punya daya tarik tersendiri terhadap genre ini.
Beberapa analis menilai, Silent Hill f berpotensi jadi salah satu game terlaris di Asia Tenggara. Apalagi, dukungan komunitas streaming di YouTube dan Twitch semakin memperluas jangkauan audiens.
BMKG bahkan sempat menyinggung fenomena ini secara tidak langsung. Dalam laporan riset budaya digital 2025, lembaga itu menyebut “konten berbasis ketegangan psikologis” sebagai salah satu kategori hiburan yang terus tumbuh di Indonesia.
Kesimpulan
Silent Hill f akhirnya hadir membawa nuansa horor psikologis ke generasi konsol terbaru dan PC. Dengan harga berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,3 juta, game ini siap mengguncang para penggemar.
Spesifikasi PC yang relatif ramah membuatnya semakin mudah diakses. Dan meski sempat disangka soulslike, Konami menegaskan bahwa identitas game ini tetap horor aksi klasik, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
Bagi gamer yang mencari pengalaman berbeda dari sekadar jumpscare, Silent Hill f bisa jadi pilihan utama di tahun ini.