3 Altcoin Masuk Zona Bahaya di Binance: Apakah Waktunya Keluar dari BAKE, IDEX, dan SLF?

3 Altcoin Masuk Zona Bahaya di Binance

Binance – Di dunia kripto, segalanya bisa berubah dalam sekejap mata—seperti badai datang tanpa aba-aba. Dan kali ini, tiga altcoin harus menghadapi gelombang besar setelah Binance, bursa kripto terbesar sejagat, mengibarkan bendera kuning peringatan. Nama-nama seperti BakeryToken (BAKE), IDEX (IDEX), dan Self Chain (SLF) kini menjadi buah bibir, bukan karena prestasi, melainkan karena ancaman delisting yang mengintai di balik layar sistem.

Pada Senin, 7 Juli 2025, Binance mengguncang pasar dengan pengumuman yang cukup membuat investor kaget setengah mati: ketiga token tersebut resmi masuk dalam daftar Monitoring Tag—sebuah tanda waspada yang tak main-main.

Apa Itu Monitoring Tag Binance?

Monitoring Tag bukan sekadar label. Di tangan Binance, itu adalah semacam “surat peringatan dini” yang ditujukan kepada proyek-proyek kripto yang dinilai bermasalah atau berisiko tinggi. Biasanya, Binance menyematkan label ini setelah meninjau ulang sejumlah aspek mendasar dari token yang mereka daftarkan.

Dalam rilis resminya, Binance menyatakan, “Monitoring Tag diperluas untuk mencakup BAKE, IDEX, dan SLF setelah peninjauan berkala.” Peninjauan tersebut tidak dilakukan asal-asalan. Mereka mengevaluasi segalanya mulai dari keseriusan tim pengembang, stabilitas teknologi, volume perdagangan, sampai partisipasi komunitas.

Artinya? Jika proyek-proyek ini tidak segera berbenah, maka satu-satunya jalan yang mungkin mereka tempuh adalah keluar dari panggung Binance—alias delisting.

Kenapa Monitoring Tag Bisa Begitu Mengkhawatirkan?

Sebagian orang mungkin menganggap ini hanya formalitas. Tapi dalam ekosistem Binance yang super kompetitif, token yang terkena Monitoring Tag seperti pemain cadangan yang setiap saat bisa dikeluarkan dari tim utama. Memang, masuk ke daftar ini bukan berarti langsung dihapus, tapi ini adalah langkah pertama ke arah sana.

Token dengan tag ini akan diawasi secara ketat, dan pihak Binance tidak segan-segan mengambil keputusan tegas bila dirasa token tersebut tidak lagi pantas berada di platform mereka. Pengguna pun tidak bisa sembarangan memperdagangkan BAKE, IDEX, atau SLF setelah ini. Ada syarat tambahan yang harus mereka penuhi.

Ya, sekarang investor yang ingin memperdagangkan ketiga token itu harus lulus kuis edukasi setiap 90 hari di Binance Spot atau Margin, sebagai bentuk pengakuan bahwa mereka sadar akan risiko tinggi dari token yang mereka pilih. Dan tentu saja, pengguna harus menyetujui Ketentuan Penggunaan baru sebelum transaksi bisa dilakukan.

Ini adalah cara Binance menjaga integritas ekosistemnya—dan menyaring trader yang benar-benar paham akan medan pertarungan.

Harga Langsung Reaksi: Pasar Tak Butuh Waktu untuk Panik

Tak butuh waktu lama bagi pasar untuk menunjukkan reaksinya. Hanya beberapa jam setelah pengumuman itu diluncurkan, ketiga token langsung terguncang.

  1. BAKE tergelincir lebih dari 5,58%
  2. IDEX kehilangan 3,45% dari nilainya
  3. SLF, yang belum lama ini baru bermigrasi ke kontrak pintar baru, juga ikut terseret arus, turun 3,29%

Seolah-olah keputusan Binance adalah percikan api yang membakar jerami kering. Namun jika ditarik garis waktu ke belakang, ini bukanlah awal dari kejatuhan mereka. Ketiganya memang telah melalui masa-masa kelam sebelum Monitoring Tag dijatuhkan.

Fakta Menyedihkan: Ketiganya Sudah Terjun Bebas Sebelumnya

Mari kita mundur sedikit dan menengok performa bulanan token-token ini. Seandainya grafik harga bisa berbicara, mereka mungkin akan menjerit minta tolong.

  • BAKE telah kehilangan 66,4% nilainya dalam 30 hari terakhir.
  • SLF tak kalah mengenaskan, dengan penurunan drastis sebesar 54,9%.
  • IDEX juga tak luput dari tren negatif, menyusut 25,1% dalam rentang waktu yang sama.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa fundamental ketiga altcoin ini memang sedang tidak sehat. Maka tidak heran jika Binance—dengan reputasi dan tanggung jawabnya—memilih untuk bertindak cepat.

BACA JUGA: Bisakah Tuyul dan Babi Ngepet Curi Uang di Bank?

Mengapa Binance Begitu Kritis?

Sebagai penjaga gerbang raksasa dunia kripto, Binance tak bisa main-main soal kepercayaan pengguna. Mereka memiliki standar ketat yang harus dipatuhi oleh setiap token yang ingin tetap bertahan di dalam daftar mereka.

Binance mempertimbangkan banyak hal saat meninjau ulang status listing, antara lain:

  1. Konsistensi dan transparansi dari tim pengembang
  2. Stabilitas dan skalabilitas teknologi blockchain yang digunakan
  3. Volume transaksi dan likuiditas di pasar
  4. Keterlibatan komunitas dan keaktifan sosial media
  5. Riwayat kepatuhan terhadap regulasi di berbagai yurisdiksi

Dan ketika satu atau lebih dari aspek ini mulai runtuh, Binance tak ragu untuk memberi “peringatan kuning”—yang bisa berubah menjadi “kartu merah”.

Jika Delisting Terjadi, Apa Dampaknya?

Bagi investor yang masih menggenggam BAKE, IDEX, atau SLF, kemungkinan delisting tentu menimbulkan ketakutan. Sebab setelah sebuah token dihapus dari Binance, efeknya sering kali seperti domino.

Volume perdagangan anjlok. Harga makin tak terkendali. Likuiditas menguap seperti embun pagi. Banyak investor yang terpaksa menjual dengan harga jauh di bawah nilai pembelian, hanya demi menyelamatkan sebagian modal.

Delisting bukan sekadar kehilangan akses jual beli. Ini bisa menjadi sinyal bahwa masa depan proyek itu sendiri sedang dipertanyakan.

Akankah Ketiganya Bangkit?

Di tengah badai, masih ada harapan. Beberapa token yang sebelumnya masuk dalam Monitoring Tag, pernah berhasil keluar dan membalikkan keadaan. Semua tergantung bagaimana tim pengembang merespons situasi ini—apakah mereka akan berdiam diri atau mulai bergerak cepat membenahi masalah mendasar.

Komunitas juga punya peran besar. Dukungan dari pengguna bisa menjadi dorongan moral yang luar biasa bagi pengembang untuk meningkatkan kinerja mereka.

Namun jalan itu tidak mudah. Dalam dunia kripto, waktu adalah segalanya, dan setiap keputusan harus diambil cepat dan tepat.

Kesimpulan: Saatnya Investor Lebih Waspada

Dengan masuknya BAKE, IDEX, dan SLF ke dalam daftar pengawasan Binance, investor kini berada di persimpangan jalan. Tetap bertahan dengan harapan proyek akan pulih? Atau memilih keluar sebelum badai semakin parah?

Satu hal yang pasti, Monitoring Tag bukan tanda akhir—tapi itu adalah peringatan keras. Dan dalam ekosistem Binance yang serba cepat, tak ada ruang untuk stagnasi.

Jadi, jika Anda adalah pemilik salah satu dari ketiga token ini, sekarang adalah waktu terbaik untuk mengevaluasi ulang portofolio Anda. Dunia kripto tidak pernah tidur, dan Binance telah menunjukkan bahwa mereka pun selalu berjaga.

Exit mobile version