Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, atau yang akrab disapa Ara, mengungkapkan bahwa ia telah mengajukan rencana untuk memanfaatkan Wisma Atlet sebagai hunian bagi masyarakat kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Presiden Prabowo Subianto. Wisma Atlet, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, dianggapnya dapat dijadikan solusi untuk menyediakan hunian bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan tempat tinggal yang layak.
Menurut Maruarar Sirait Pemanfaatan Aset Negara untuk Kepentingan Rakyat
Maruarar Sirait menegaskan pentingnya pemanfaatan aset negara yang tidak terpakai, terutama yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), untuk kepentingan rakyat. Salah satu aset yang dimaksud adalah Wisma Atlet, yang selama ini hanya digunakan untuk acara olahraga besar seperti Asian Games 2018. Menurutnya, aset tersebut tidak boleh dibiarkan kosong begitu saja, sementara banyak masyarakat yang membutuhkan hunian.
Telah dilakukan komunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara, dan saya juga telah menginformasikan kepada Presiden tentang kemungkinan pemanfaatan Wisma Atlet sebagai tempat tinggal bagi masyarakat, ujar Maruarar Sirait. Menurutnya, tidak seharusnya aset yang telah dibangun dengan biaya negara justru dibiarkan tidak terpakai, sementara di sisi lain banyak warga yang kesulitan mendapatkan tempat tinggal. Ara berharap bahwa melalui pemanfaatan Wisma Atlet, pemerintah bisa memberikan solusi yang cepat untuk masalah perumahan yang kian mendesak di sejumlah kota besar.
Penempatan Hunian Berdasarkan Lokasi Kerja
Maruarar Sirait juga menjelaskan bahwa dalam rencananya, konsep pemanfaatan Wisma Atlet untuk hunian masyarakat ini akan mengikuti pola hunian yang dekat dengan tempat kerja. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat, terutama dalam hal biaya transportasi, waktu perjalanan, serta stres akibat kemacetan yang sering terjadi di kota-kota besar.
Ide ini dirancang untuk memungkinkan individu yang bekerja di kota besar tinggal dalam kedekatan yang lebih dengan tempat kerja mereka. Ini penting untuk efisiensi waktu dan biaya transportasi, serta untuk mengurangi stres akibat perjalanan jauh setiap hari, tambahnya. Dengan adanya hunian yang dekat dengan tempat kerja, diharapkan masyarakat bisa lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarga dan tidak terjebak dalam kemacetan lalu lintas yang panjang.
Maruarar Sirait Menyebutkan Pemanfaatan Rusun yang Sudah Ada sebagai Solusi Cepat
Maruarar Sirait menyadari bahwa pembangunan rumah baru untuk masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama, sementara kebutuhan perumahan terus meningkat. Oleh karena itu, ia mengusulkan pemanfaatan rumah susun (rusun) yang sudah ada, seperti Wisma Atlet, sebagai solusi cepat untuk menyediakan hunian bagi warga yang membutuhkan.
“Pengadaan hunian masyarakat memang membutuhkan cara-cara kreatif. Kalau saya harus membangun rumah baru, bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum bisa digunakan. Tapi kalau kita memanfaatkan rusun yang sudah ada, seperti Wisma Atlet, kita bisa mulai membagikan hunian kepada masyarakat dalam waktu yang lebih singkat,” ujar Ara. Hal ini merupakan salah satu solusi jangka pendek yang bisa langsung diterapkan, mengingat kebutuhan hunian di kota besar sudah sangat mendesak.
Maruarar Sirait Diskusi dengan Mensesneg dan Langkah Lanjutan
Rencana pemanfaatan Wisma Atlet untuk hunian ini sudah dibicarakan dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Mensesneg. Ara berencana untuk segera mengunjungi Wisma Atlet bersama Mensesneg untuk melihat langsung kondisi dan potensi pemanfaatan kawasan tersebut. “Hari Jumat nanti saya ajak Mensesneg untuk melihat Wisma Atlet dan mengeksplorasi bagaimana aset ini bisa dimanfaatkan untuk rakyat,” ungkapnya.
Ara juga menyadari bahwa meski ia telah mengajukan ide ini, kewenangan akhir terkait pemanfaatan Wisma Atlet akan tetap berada di tangan Kementerian Sekretariat Negara. Namun, Ara mengungkapkan bahwa ia siap mendukung dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempermudah proses ini.
Maruarar Sirait Kreativitas dalam Penyediaan Hunian untuk Rakyat
Dalam kesempatan sebelumnya, Maruarar Sirait juga mengungkapkan bahwa dengan anggaran terbatas yang dimiliki pemerintah, kreativitas dalam penyediaan hunian menjadi hal yang sangat penting. Pemanfaatan aset negara yang sudah ada, seperti Wisma Atlet, merupakan salah satu solusi kreatif yang bisa diterapkan untuk mengatasi permasalahan perumahan masyarakat.
“Dengan anggaran yang terbatas, kita harus kreatif. Jika saya harus membangun rumah baru, prosesnya akan memerlukan waktu yang cukup lama. Tapi dengan menggunakan rusun yang sudah ada, kita bisa segera memberikan hunian kepada masyarakat,” ujarnya dalam acara Diskusi Program Tiga Juta Rumah untuk Rakyat di Jakarta, pada bulan Oktober lalu. Maruarar Sirait mengingatkan bahwa keberhasilan program perumahan tidak hanya ditentukan oleh pembangunan baru, tetapi juga oleh pemanfaatan sumber daya yang ada secara maksimal.