Bisnis  

Kronologi Berdarah Kerusuhan di Bangladesh: Protes PNS dan Pelarian Dramatis Perdana Menteri

Kerusuhan di Bangladesh

Kerusuhan di Bangladesh – Bangladesh baru-baru ini menghadapi krisis besar yang memicu kerusuhan meluas dan menyebabkan Perdana Menteri Sheikh Hasina melarikan diri ke India. Krisis ini, yang dimulai dengan protes mahasiswa terhadap kebijakan kuota pegawai negeri sipil (PNS), telah menyebabkan korban jiwa mencapai lebih dari 400 orang, termasuk warga negara Indonesia. Artikel ini akan membahas kronologi kejadian, penyebab protes, serta dampaknya terhadap situasi politik dan keamanan di Bangladesh.

Kronologi Kerusuhan di Bangladesh

Awal Mula Demonstrasi Kerusuhan di Bangladesh

Demonstrasi besar di Bangladesh meletus pada Juli 2024, dipicu oleh kebijakan baru mengenai kuota PNS. Kebijakan ini menetapkan bahwa 30% dari posisi di pemerintahan diperuntukkan bagi keturunan mereka yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971. Selain itu, ada jatah 10% untuk perempuan dan 10% untuk penduduk dari distrik tertentu. Kebijakan ini memicu kemarahan di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum yang merasa dirugikan.

Tuntutan Mahasiswa

Mahasiswa, terutama dari Universitas Chittagong, memimpin protes ini dengan tuntutan untuk mencabut kebijakan kuota tersebut. Rasel Ahmed, seorang pemimpin protes, menyatakan bahwa mereka tidak akan kembali ke ruang kelas sampai tuntutan mereka dipenuhi. Mahasiswa mengeluh bahwa sistem kuota ini menghambat peluang kerja mereka dan memaksa mereka bersaing di pasar kerja yang semakin sulit.

Eskalasi Kekerasan

Awalnya, demonstrasi berlangsung damai. Namun, situasi berubah menjadi kekerasan setelah bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi dan kelompok mahasiswa pro-pemerintah. Aksi kekerasan ini menyebabkan peningkatan jumlah korban dan menciptakan ketegangan internasional.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Bangladesh, yang menghadapi stagnasi dalam pertumbuhan lapangan kerja di sektor swasta dan tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan pemuda, melihat pekerjaan di sektor publik sebagai peluang langka yang menarik. Kesulitan ekonomi tambahan, termasuk inflasi tinggi dan kekurangan cadangan dolar, semakin memperburuk situasi. Negara ini juga baru-baru ini mendapatkan dana talangan dari IMF sebesar US$ 4,7 miliar untuk mengatasi krisis energi.

Kerusuhan dan Kerusakan

Pada Senin, 4 Agustus 2024, protes semakin memanas ketika massa berhasil memasuki Istana Perdana Menteri, Ganabhaban. Mereka merusak perabotan dan kaca di kediaman resmi PM. Jurnalis Bangladesh, Yeasir Arafat, melaporkan bahwa lebih dari 1.500 orang berada di dalam istana pada saat itu.

Pelarian Perdana Menteri Sheikh Hasina

Evakuasi Darurat

Dalam menghadapi kerusuhan yang semakin memburuk, Perdana Menteri Sheikh Hasina dilaporkan telah melarikan diri ke India. Menurut sumber yang dekat dengan Hasina, perdana menteri yang berusia 76 tahun itu dievakuasi dengan helikopter setelah mencoba melarikan diri dengan konvoi mobil. Hasina meninggalkan Dhaka dengan sangat mendesak, tanpa waktu untuk persiapan yang memadai.

Reaksi Militer dan Pengambilalihan Kekuasaan

Setelah pelarian Hasina, Panglima Militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, mengumumkan bahwa Hasina telah mengundurkan diri dan militer akan membentuk pemerintahan sementara. Dalam pidatonya, Jenderal Waker mengungkapkan bahwa situasi negara telah mencapai titik kritis, dengan banyaknya korban jiwa dan dampak ekonomi yang merugikan.

Kontroversi dan Tanggapan

Putra Hasina, Sajeeb Wazed Joy, yang kini tinggal di Amerika Serikat, mengecam pengambilalihan kekuasaan oleh militer. Joy memperingatkan bahwa langkah ini dapat mengancam pencapaian pembangunan Bangladesh dan meminta pasukan keamanan untuk menjaga konstitusi dan keamanan negara. Joy menekankan bahwa negara tidak boleh dibiarkan jatuh ke tangan pemerintahan yang tidak terpilih.

Korban dan Dampak Terhadap WNI

Korban Jiwa dan Dampak pada WNI

Krisis ini tidak hanya berdampak pada warga Bangladesh tetapi juga menelan korban jiwa dari warga negara asing, termasuk Indonesia. KBRI Dhaka mengonfirmasi bahwa seorang warga negara Indonesia berinisial DU meninggal dunia akibat kerusuhan. DU, yang baru tiba di Bangladesh untuk kunjungan bisnis, meninggal karena menghirup asap tebal dari kebakaran hotel tempatnya menginap.

Respons Kementerian Luar Negeri RI

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia segera menghubungi keluarga DU dan berkoordinasi untuk repatriasi jenazah. KBRI Dhaka juga meningkatkan status kedaruratan untuk melindungi warga negara Indonesia yang berada di Bangladesh dan memberikan imbauan untuk menghindari kerumunan serta menunda perjalanan ke negara tersebut.

Analisis dan Kesimpulan Kerusuhan di Bangladesh

Penyebab Utama Kerusuhan di Bangladesh

Kerusuhan di Bangladesh dipicu oleh kebijakan kuota PNS yang dianggap tidak adil oleh banyak pihak, terutama mahasiswa. Kebijakan ini, yang memprioritaskan keturunan pejuang kemerdekaan dan kelompok tertentu, telah mengakibatkan ketidakpuasan luas di kalangan masyarakat yang merasa terpinggirkan. Penambahan faktor ekonomi yang tidak stabil dan ketidakpuasan sosial semakin memperburuk situasi.

Dampak Jangka Panjang Kerusuhan di Bangladesh

Kerusuhan ini menunjukkan ketegangan yang mendalam dalam masyarakat Bangladesh antara kebijakan pemerintah dan aspirasi rakyat. Pelarian Perdana Menteri dan pengambilalihan kekuasaan oleh militer menciptakan ketidakpastian politik yang dapat memengaruhi stabilitas negara dalam jangka panjang. Dalam konteks global, situasi ini dapat mempengaruhi hubungan diplomatik dan investasi internasional di Bangladesh.

Langkah Selanjutnya Tentang Kerusuhan di Bangladesh

Bangladesh menghadapi tantangan besar dalam mengembalikan stabilitas dan keamanan. Pemerintah sementara yang dibentuk oleh militer akan memiliki tugas berat untuk menstabilkan situasi politik dan ekonomi, serta memastikan bahwa hak-hak masyarakat terlindungi. Selain itu, upaya internasional untuk memberikan dukungan dan mediasi dapat memainkan peran penting dalam pemulihan dan rekonsiliasi di negara tersebut.

Dengan memahami kronologi dan penyebab kerusuhan di Bangladesh, diharapkan dapat memberikan wawasan tentang dinamika politik dan sosial yang sedang berlangsung serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai pemulihan dan stabilitas.

Artikel ini di tulis oleh: https://uzone21.com/

Exit mobile version