Mau Beli BMW? Ini Estimasi Gaji Minimal yang Dibutuhkan

BMW

BMW sejak lama dikenal sebagai simbol prestise di jalanan. Bagi sebagian orang, mobil asal Jerman ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan juga representasi gaya hidup. Namun pertanyaan klasik yang sering muncul adalah: berapa sebenarnya gaji minimal seorang karyawan untuk bisa membeli BMW baru?

Harga BMW Terkini di Indonesia

Sebagai gambaran, saat ini model paling terjangkau dari BMW yang dijual di Indonesia adalah 218i Gran Coupé M Sport (NIK 2024) dengan harga Rp 935 juta on the road. Sementara model terbarunya, THE NEW 218 Gran Coupé M Sport, sudah menembus Rp 1,048 miliar.

Dengan harga tersebut, wajar jika muncul rasa penasaran: berapa penghasilan yang dianggap layak untuk bisa membeli BMW baru tanpa harus “mengorbankan” kondisi finansial pribadi?

Pendapatan Konsumen BMW

Menurut Yonatan Bhakti, Head of Financial Services BMW Group Indonesia, pasar mobil premium memiliki karakteristik berbeda dibanding segmen massal.

“Kalau segmen premium ini, mereka membelanjakan bukan dari saving, tetapi dari dividen, dari investasinya,” jelas Yonatan dalam sebuah acara di Jakarta, 14 Agustus 2025.

BMW Indonesia mencatat, rata-rata konsumen mereka punya pendapatan yang cukup tinggi. Hasil survei internal menunjukkan mayoritas pembeli BMW memiliki penghasilan di atas Rp 150 juta per bulan. Banyak di antaranya adalah pemilik usaha, meski tidak sedikit juga berasal dari kalangan karyawan dengan sumber pendapatan tambahan.

Gaji Rp 150 Juta Jadi Titik Aman

Dari sisi hitung-hitungan, Yonatan menyebut gaji Rp 150 juta per bulan dianggap sebagai titik aman untuk membeli BMW baru. Dengan angka ini, cicilan maupun biaya operasional tidak akan terlalu membebani arus kas pribadi.

Namun, angka Rp 150 juta bukanlah patokan mutlak. Faktor seperti tenor kredit, bunga pinjaman, hingga skema pembiayaan bisa memengaruhi kemampuan seseorang dalam membeli mobil premium.

Bagaimana Jika Gaji Rp 75-100 Juta?

Bagi karyawan dengan penghasilan bulanan di kisaran Rp 75-100 juta, kesempatan memiliki BMW tetap terbuka. Yonatan menegaskan, peran lembaga pembiayaan sangat menentukan.

“Apakah segmen yang di bawah (gaji Rp 75-100 juta per bulan) bisa membeli BMW baru? Ya itu memang tentunya, misi dari financing adalah supaya lebih banyak lagi segmen yang di bawah itu punya akses ke BMW,” ujarnya.

Artinya, dengan skema cicilan yang tepat dan kolaborasi bersama pihak bank, karyawan dengan gaji di bawah Rp 150 juta per bulan tetap bisa mewujudkan mimpi membawa pulang sedan premium asal Jerman tersebut.

Peran Pembiayaan dan Bank

Lembaga keuangan memiliki parameter tersendiri dalam menentukan kelayakan kredit. Faktor seperti riwayat kredit, rasio utang terhadap pendapatan, serta stabilitas penghasilan menjadi penentu utama.

Menurut BMW Group Indonesia, semakin banyak opsi pembiayaan yang fleksibel, semakin besar pula kesempatan bagi masyarakat dengan gaji Rp 75-100 juta untuk memiliki BMW.

“Semakin banyak financing bisa memberikan akses kepada segmen yang di bawahnya, berarti kesempatan lebih banyak orang lagi bisa membeli BMW,” tambah Yonatan.

Realitas Finansial Membeli BMW

Membeli BMW tentu berbeda dengan membeli mobil kelas menengah. Selain harga yang tinggi, biaya perawatan, pajak kendaraan bermotor, hingga asuransi juga harus diperhitungkan.

Sebagai gambaran, menurut Kementerian Keuangan RI, tarif pajak barang mewah untuk mobil dengan kapasitas tertentu bisa mencapai 125%. Artinya, kepemilikan mobil premium otomatis membutuhkan komitmen finansial yang tidak kecil.

Selain itu, biaya perawatan BMW dikenal lebih tinggi dibanding merek mobil massal. Faktor ini harus masuk dalam pertimbangan sebelum memutuskan pembelian.

Jadi, Berapa Gaji Minimal?

Secara realistis, gaji Rp 150 juta per bulan menjadi standar aman untuk bisa membeli BMW baru tanpa membebani kondisi finansial. Namun, dengan fasilitas pembiayaan yang tepat, mereka yang berpenghasilan Rp 75-100 juta per bulan masih punya peluang.

Pada akhirnya, membeli BMW bukan hanya soal gaji bulanan, tetapi juga soal perencanaan keuangan. Seperti yang ditekankan oleh para pakar finansial, prinsip umum yang sehat adalah tidak mengalokasikan lebih dari 30-40% pendapatan untuk cicilan kendaraan.

Kesimpulan

BMW memang identik dengan status sosial dan kenyamanan premium. Namun untuk memilikinya, calon pembeli perlu memastikan kondisi finansial tetap sehat.

Bagi business owner dengan gaji di atas Rp 150 juta per bulan, BMW bisa dibeli relatif mudah. Sementara bagi karyawan dengan penghasilan Rp 75-100 juta, jalan menuju BMW tetap terbuka—asal pintar memilih skema pembiayaan.

Singkatnya, membeli BMW bukan hanya tentang kemampuan, tetapi juga tentang strategi finansial yang matang. Dan bagi banyak orang, BMW tetap akan menjadi mimpi yang realistis jika direncanakan dengan tepat.

 

Exit mobile version