Fenomena Bulan Merah Darah: Gerhana Bulan Total Terlama 2025 Siap Hiasi Langit 7–8 September

Fenomena Bulan Merah

Fenomena Bulan Merah – Fenomena langit spektakuler akan hadir pada malam 7–8 September 2025. Bulan purnama akan berubah menjadi Bulan Merah atau blood moon dalam peristiwa gerhana bulan total terlama sejak 2022.

Peristiwa ini menjadi salah satu tontonan langit paling dinanti, bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena jangkauannya yang begitu luas. Hampir tiga perempat populasi dunia berkesempatan menyaksikannya langsung.

Bisa Disaksikan dari Asia hingga Afrika

Menurut perhitungan astronomi, sekitar 5,8 miliar orang atau 71% penduduk dunia dapat menikmati fase parsial maupun total gerhana ini.

Wilayah terbaik untuk menyaksikan fenomena ini meliputi Asia, Australia, Afrika, hingga sebagian Eropa. Kota-kota besar seperti Jakarta, Denpasar, Tokyo, Seoul, Sydney, Melbourne, hingga Perth akan melihat gerhana dari awal hingga akhir.

Sementara itu, kota-kota terakhir yang masih bisa menikmati pemandangan Bulan Merah di ufuk barat antara lain Moskow, Ankara, dan Bucharest. Adapun Amerika Utara kurang beruntung karena saat itu wilayah tersebut berada pada siang hari.

Mengapa Bulan Bisa Berwarna Merah?

Istilah Bulan Merah atau blood moon muncul karena perubahan warna Bulan saat gerhana total.

Ketika Bulan masuk ke dalam bayangan Bumi, cahaya Matahari yang seharusnya menyinari Bulan terhalang. Namun, atmosfer Bumi berfungsi seperti lensa raksasa: hanya cahaya dengan panjang gelombang merah-oranye yang mampu menembus dan membelok menuju permukaan Bulan.

Akibatnya, Bulan tidak benar-benar “hilang”, melainkan tampak berkilau dengan nuansa tembaga kemerahan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa intensitas warna Bulan saat gerhana bisa berbeda-beda, tergantung kondisi atmosfer Bumi. Jika atmosfer bersih, warna merah bisa tampak lebih cerah. Namun, jika banyak debu vulkanik atau polusi, warna bisa lebih gelap dan pekat.

Detail Waktu Gerhana Bulan 7–8 September 2025

Gerhana bulan total kali ini berlangsung cukup lama dengan durasi keseluruhan 5 jam 27 menit, sementara fase totalnya mencapai 82 menit. Berikut urutannya (waktu Indonesia barat/WIB):

  • Mulai gerhana penumbra: 22:26 WIB (7 September)
  • Gerhana parsial: sekitar 23:30 WIB
  • Gerhana total dimulai: 00:30 WIB (8 September)
  • Puncak totalitas: 01:11 WIB (8 September)
  • Gerhana total berakhir: 02:33 WIB
  • Gerhana parsial selesai: 03:55 WIB

NASA juga mencatat, durasi totalitas kali ini menjadikannya salah satu gerhana paling panjang dalam dekade ini, menyamai rekor gerhana-gerhana spektakuler sebelumnya.

Perlu Alat Khusus untuk Menyaksikan?

Berbeda dengan gerhana matahari, fenomena Bulan Merah dapat disaksikan dengan mata telanjang tanpa risiko bagi penglihatan.

Namun, bagi pecinta astronomi yang ingin menikmati detail lebih kaya, seperti tekstur kawah Bulan yang perlahan tertutup bayangan Bumi, teropong atau teleskop kecil bisa memberi pengalaman lebih mendalam. Bahkan, kamera DSLR dengan lensa tele bisa menangkap momen indah ini untuk diabadikan.

Tips Menikmati Fenomena Bulan Merah

  • Cari lokasi minim polusi cahaya
    Pantai, pegunungan, atau lapangan terbuka akan memberikan pemandangan terbaik.
  • Cek prakiraan cuaca
    Pastikan langit cerah agar Bulan tidak tertutup awan. BMKG biasanya merilis prakiraan cuaca harian yang bisa menjadi acuan.
  • Gunakan tripod jika ingin memotret
    Cahaya redup saat gerhana membuat kamera lebih rentan menghasilkan gambar buram tanpa penyangga.
  • Ajak komunitas atau keluarga
    Fenomena langit seperti ini akan lebih seru jika dinikmati bersama-sama.

Fenomena Langka yang Patut Ditunggu

Gerhana bulan total 7–8 September 2025 tidak hanya sekadar pemandangan indah. Peristiwa ini juga menjadi kesempatan untuk memahami bagaimana interaksi antara Bumi, Bulan, dan Matahari menciptakan fenomena kosmik yang memesona.

“Bulan akan tampak berwarna tembaga kemerahan selama lebih dari satu jam, sebelum akhirnya perlahan kembali cerah saat keluar dari bayangan Bumi,” tulis laman astronomi EarthSky.

Dengan durasi fase total mencapai 82 menit, ini merupakan gerhana bulan total terlama dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, bagi Anda yang berada di Asia, Australia, Afrika, atau sebagian Eropa, jangan lewatkan momen bersejarah ini.

Cukup arahkan pandangan ke langit malam pada 7–8 September 2025, dan nikmati indahnya pesona Bulan Merah yang akan menjadi saksi bisu harmoni kosmos.

Exit mobile version